Bola Internasional

Kecerdikan Indra Sjafri dan Berkah Osvaldo Haay di Timnas Indonesia U-23

Minggu, 8 Desember 2019 21:17 WIB
Editor: Juni Adi
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Pelatih Indra Sjafri (tengah) sedang memberikan arahan di sela-sela latihan. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Pelatih Indra Sjafri (tengah) sedang memberikan arahan di sela-sela latihan.

INDOSPORT.COM - Berkat kecerdikan Indra Sjafri, Osvaldo Haay tampil moncer di Timnas Indonesia U-23 dalam ajang SEA Games 2019.

Timnas Indonesia U-23 berhasil melaju ke partai final cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019, setelah menang 4-2 atas Myanmar di babak semifinal pada Sabtu (07/12/19) di Rizal Memorial Stadium, Filipina.

Skuat Garuda Muda harus susah payah untuk bisa menundukan Myanmar. Evan Dimas membuka keunggulan Timnas Indonesia U-23 di menit ke-57, dan Egy Maulana Vikri menggandakannya di menit ke-72.

Unggul 2-0 membuat Timnas Indonesia U-23 terlena, hingga Myanmar mampu menyamakan skor menjadi 2-2 melalui Aung Kaung Mann menit ke-79 dan Win Naing Tun menit ke-80.

Skor 2-0 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Pertandinganpun terpaksa harus dilanjutkan ke babak extra time, dan bisa ke babak adu penalti jika kedudukan tak berubah.

Evan Dimas dan Osvaldo Haay menyelamatkan Timnas Indonesia U-23 dari penentuan adu tos-tosan, setelah mencetak gol kemenangan, menit ke-113 dan 102. Skor akhri menjadi 4-2.

Kecerdikan Strategi Indra Sjafri

Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 ke partai puncak, tidak lepas dari kecerdikan strategi sang juru latih, Indra Sjafri. Ia menurunkan komposisi pemain yang berbeda dari laga sebelumnya, khususnya di lini depan.

Muhammad Rafli dan Osvaldo Haay diduetkan sejak menit awal. Padahal, dalam beberapa pertandingan terakhir  di penyisihan grup, keduanya nyaris tidak pernah main bareng.

Pada awalnya, Haay merupakan pelapis dari Rafli di posisi striker. Cedera yang dialami Rafli pada laga melawan Singapura, menjadi berkah buat winger Persebaya itu yang akhirnya di plot sebagai penyerang tengah.

Saat melawan Myanmar, penyerang milik Persebaya itu diberi tugas untuk memainkan peran penyerang lubang atau nomor 10.

Posisi ini sering beroperasi persis di belakang penyerang tunggal. Fungsinya untuk melakukan tusukan dan membuka ruang di dalam kotak penalti. 

Hal tersebut dilakukan untuk mengecoh para pemain Myanmar, yang sudah mempunyai strategi khusus untuk mematikan pergerakan Osvaldo.

"Kami mendapat laporan dari tim analisis, Myanmar mewaspadai Osvaldo. Makanya dia kita tarik ke belakang dan Rafli di depan," kata Indra Sjafri dalam jumpa pers usai pertandingan.

Strategi tersebut terbukti sukses, dirinya berhasil menyumbang satu gol. Total, pemain bernama lengkap Osvaldo Ardiles Haay itu sudah mencetak 8 gol, 7 diantaranya dicetak saat diberi peran sebagai penyerang tengah.

Samai Rekor Kurniawan Dwi Yulianto

Osvaldo Haay kini sejajar dengan striker Vietnam, Ha Duc Chinh dalam daftar top skor sementara. Keduanya memimpin dengan 8 gol. 

"Tidak ada yang salah di Rafli sebenarnya, tetapi tentu apa yang kita respons terhadap Myanmar ada tujuan. Dia juga tidak trauma cedera," tegas sang pelatih.

Selain top skor, torehan 8 gol di SEA Games 2019 membuat Osvaldo Haay menyamai catatan gol milik legenda penyerang Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

Pria yang semasa jadi pemain dipanggil Si Kurus itu juga mengemas 8 gol, yang dicetak dalam 2 edisi SEA Games yaitu pada tahun 1995 dengan jumlah 3 gol dan edisi 1997 dengan mencetak 5 gol.

Di final cabor sepak bola SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan Vietnam U-23 pada Selasa (10/12/19) di Stadion Rizal Memorial, Filipina