In-depth

Hikmah Kekalahan di Fase Grup, Bagaimana Cara Timnas Indonesia U-23 Taklukkan Vietnam?

Senin, 9 Desember 2019 13:08 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Tiga pemain Timnas Indonesia U-23 saat melawan Brunei: Egy Maulana Vikri, Osvaldo Haay, dan Saddil Ramdani. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Tiga pemain Timnas Indonesia U-23 saat melawan Brunei: Egy Maulana Vikri, Osvaldo Haay, dan Saddil Ramdani.

INDOSPORT.COM - Belajar dari kekalahan di fase grup, Timnas Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas permainan untuk bisa mengalahkan Vietnam di final SEA Games 2019

Timnas Indonesia U-23 akhirnya berjumpa Vietnam di final cabor sepak bola SEA Games 2019. Pertandingan maha penting ini rencananya bakal digelar di Stadion Rizal Memorial Stadium, Selasa (10/12/19) malam WIB.

Laga Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam bisa dibilang partai ideal karena mempertemukan dua tim terbaik di ajang SEA Games kali ini. 

Vietnam sudah menunjukkan dominasinya sejak di penyisihan Grup B di mana mereka tampil tak terkalahkan. Sementara Indonesia juga sanggup mempertontonkan sepak bola menyerang yang atraktif.

Namun, satu catatan bagi Timnas Indonesia, tim asuhan Indra Sjafri ini sempat menelan kekalahan 1-2 atas Vietnam di fase grup. Tak cuma kalah secara skor, Indonesia juga tertinggal secara permainan.

Tentunya hal ini tak boleh terulang di final, karena jika kalah itu artinya Indonesia gagal merebut medali emas. Indra Sjafri pun wajib memperbaiki kekurangan yang dimiliki Skuat Garuda di babak penyisihan grup demi menatap hasil sempurna di final. 

Serangan Balik 

Jika melihat jalannya pertandingan lawan Vietnam di fase grup, maka terlihat bahwa Indonesia bermasalah di serangan balik. Serangan balik memang jadi kelebihan pemain-pemain cepat Indonesia, tetapi melawan Vietnam di fase grup hal itu tidak berlaku. 

Keunggulan satu nol membuat Indonesia percaya diri untuk bermain lebih bertahan. Pada babak kedua terlihat Evan Dimas dkk bermain lebih menunggu, sementara Vietnam yang keluar menyerang.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Asnawi Mangkualam tengah duel dengan salah satu pemain Vietnam Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTAsnawi Mangkualam tengah duel dengan salah satu pemain Vietnam

Dengan harapan merebut bola dan melakukan serangan balik, Indonesia nyatanya gagal memberikan serangan berarti. Serangan Timnas Garuda sering mandek dan berujung buntu.

Justru Vietnam yang makin dominan. Jika Indonesia ingin memakai taktik ini, alangkah baiknya Indra menyiapkan skema serangan balik yang lebih beragam. Indra juga wajib menaruh pemain-pemain dengan chemistry yang bagus agar serangan balik berjalan sempurna. 

Konsistensi Lini Belakang

Selain persoalan serangan balik, Indonesia juga masih bermasalah di lini belakang. Walau mampu jadi runner-up fase grup, terlihat bahwa ketika melawan Vietnam Indonesia keropos di lini belakang. 

Indonesia belum konsisten menampilkan pertahanan yang kokoh. Padahal, Andy Setyo dkk cukup baik dalam memotong bola. Indonesia mudah kehilangan konsenstrasi terbukti dari gol menit akhir Vietnam. 

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Laga pertandingan antara Indonesia U-23 vs Myanmar U-23, babak semifil SEA Games Filipina 2019, Sabtu (07/12/19). Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTLaga pertandingan antara Indonesia U-23 vs Myanmar U-23, babak semifil SEA Games Filipina 2019, Sabtu (07/12/19).

Kelemahan ini kembali terlihat di laga semifinal melawan Myanmar. Indonesia kerap hilang konsentrasi menjaga pertahanan. 

Melawan Myanmar yang tampil tak istimewa, Indonesia harus kebobolan dua gol dalam dua menit. Semua berkat kesalahan bek maupun kiper. Hal ini jelas harus diperbaiki di final melawan Vietnam nanti.

Jangan Kasih Kendor di Lini Tengah

Indra Sjafri melakukan kesalahan fatal di laga fase grup melawan Vietnam. Ketika sudah unggul 1-0 melalui gol Sani Rizki, Indra Sjafri mengganti strategi di babak kedua dengan bermain lebih bertahan. 

Alih-alih ingin memanfaatkan serangan balik, Indonesia justru balik tertekan dengan membiarkan Vietnam mendominasi. 

Ketika ingin memperbaiki permainan, lawan sudah terlalu nyaman memegang kendali pertandingan. Hasilnya, Indonesia harus kebobolan dua gol di babak kedua. 

Tentunya hal ini tak boleh terulang di final SEA Games 2019. Timnas Indonesia U-23 tak boleh mengendorkan lini tengah saat melawan Vietnam nanti.