Liga Indonesia

Hampir Juara di Liga 1, Widodo Tak Mau Sesumbar Bersama Persita di 2020

Rabu, 11 Desember 2019 15:35 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Persita Tangerang, Widodo C. Putro, dalam konferensi pers Liga 2 2019. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Persita Tangerang, Widodo C. Putro, dalam konferensi pers Liga 2 2019.

INDOSPORT.COM - Pelatih Persita Tangerang, Widodo C. Putro, tak mau sesumbar atau berbicara banyak soal target di Liga 1 musim depan. Ia memahami betul soal persaingan di kasta teratas yang sangat kompetitif.

Meski punya segudang pengalaman di Liga 1 dan hampir juara edisi 2017 bersama Bali United, Widodo tak mau takabur. Ia ingin terlebih dahulu memastikan target dari manajemen, lalu menyesuaikan dengan perekrutan pemain, barulah membuktikan kualitasnya di atas lapangan.

"Kami belum apa-apa, belum merekrut pemain, sudah ditanya target. Yang disampaikan Pak Rully (Ahmed Rully Zulfikar, presiden Persita) pastinya 10 besar," ujar Widodo C. Putro, Rabu (11/12/19).

"Tidak mungkin kami di Liga 1 langsung juara 1. Kami harus berbenah dulu, mulai dari infrastruktur. Jangan prestasi bagus tapi di sininya kosong," cetusnya.

"Kami seiring berjalan karena Persita ini tidak didanai dana APBD. Kami harus bisa membiayai diri sendiri, makanya kami benahi infrastruktur terus ke pemain, itu harus sejalan," imbuh Widodo.

Sementara itu, Presiden Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar, telah memasang target begitu dipastikan promosi ke Liga 1 2020. Ia berharap tim asuhan Widodo C. Putro bertahan di kasta teratas dan minimal masuk 10 besar klasemen akhir.

Rully tak muluk-muluk, sebab persaingan di kasta teratas sangat ketat. Karenanya, ia sepenuhnya mempercayakan pemilihan pemain ke tim pelatih dan hanya fokus untuk mengakomidasi keinginan mereka.

"Saya ingin kami bertahan di Liga 1, masuk 10 besar dulu, Insha Allah. Syukur-syukur bisa sampai lima besar," ujar Rully beberapa waktu lalu.

"Urusan tim saya tidak pernah ikut campur karena coach Widodo yang tahu racikannya mana yang cocok, mana yang nggak untuk ke depannya di Liga 1," pungkasnya.