Liga Indonesia

Evaluasi Pelatih Asing Liga 1 2019 yang Masih Bertahan dari Awal Musim

Kamis, 12 Desember 2019 16:26 WIB
Editor: Juni Adi
© baliutd.com.
Stefano Cugurra Teco, pelatih klub Liga 1 2019, Bali United. Copyright: © baliutd.com.
Stefano Cugurra Teco, pelatih klub Liga 1 2019, Bali United.

NDOSPORT.COM - Saat ini ada sekitar tujuh pelatih asing yang masih bertahan dari awal musim hingga menjelang akhir Liga 1 2019. Akan tetapi tidak semuanya bernasib baik bersama klubnya.

Tak terasa kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 musim 2019 kurang dari dua pertandingan lagi akan segera berakhir. Bali United memastikan dirinya sebagai yang terbaik.

Kepastian itu didapat setelah perolehan poin Bali United, tidak bisa lagi dikejar para pesaing terdekatnya, yakni Borneo FC dan Persipura Jayapura. 

Serdadu Tirdatu saat ini bertengger di peringkat pertama dengan 63 poin dari 31 laga. Berselisih 15 angka dari Borneo FC (49 poin) dan 16 angka dari Persipura (48 poin).

Ini berupakan trofi liga pertama Bali United, sejak menancapkan kukunya di sepak bola Tanah Air pada tahun 2015, menggantikan Persisam Putra Samarinda yang kala itu kesulitan finansial.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari tangan dingin pelatih mereka, Stefano Cugurra Teco yang mampu menyulap Bali United jadi tangguh, bersama para pemain bintangnya.

Tujuh pertandingan awal tak terkalahkan serta merebut tujuh kemenangan beruntun, serta baru mengalami lima kekalahan,  jadi bukti kualitas Teco sebagai pelatih asing tersukses di Indonesia era Liga 1.

Sebab, dirinya total sudah mengoleksi dua gelar Liga 1, setelah sebelumnya bersama Persija juga pernah meraihnya di tahun 2018 lalu.

Pelatih Asing Bernasib Baik

Dari total tujuh pelatih asing yang masih bertahan di Liga 1 2019 dari awal hingga menjelang akhir musim, bisa dibilang Teco adalah yang terbaik diikuti oleh Mario Gomez dan Robert Rene Alberts.

Menangani tim yang tak banyak bertabur pemain bintang, dan lebih mengandalkan pemain muda bersama Borneo FC, tidak membuat Mario Gomez kehilangan tajinya.

Tanpa diduga, Pesut Etam berhasil merangsek ke papan atas menempati urutan ke-2 saat ini, mengalahkan Madura United dengan proyek Los Galaticos-nya yang hanya bisa bertengger di posisi ke-4.

Selain itu, Mario Gomez juga membawa Borneo FC tak terkalahkan dalam 8 pertandingan beruntun yang membawanya bersaing dengan Bali United merebut gelar.

Sayang, di putaran kedua Borneo FC tampil angin-anginan sehingga Bali United melenggang jauh sendirian. Sedangkan kiprah Robert Rene Alberts bersama Persib, tidaklah mulus-mulus amat.

Datang menggantikan Miljan Radovic dan berharap bisa membawa Maung Bandung tampil baik di Liga 1 2019, Robert malah kesulitan di awal-awal kariernya.

Hanya meraih satu kemenangan dari 8 pertandingan pertama, bukan hasil yang baik bagi tim sekelas Persib. Hal tersebut membuat mereka sempat terseok-seok di papan bawah.

Namun, Rene Alberts langsung memperbaikinya di putaran kedua. Perlahan tapi pasti Persib menjauh dari zona merah dan naik ke papan tengah, hingga saat ini berpeluang mengakhiri musim di posisi lima besar.

Pelatih Asing Bernasib Buruk

Akan tetapi tidak semua pelatih asing yang dipertahankan bernasib bagus, ada juga yang malah mengecewakan. Diantaranya adalah Darije Kalezic, Milomir Seslija, dan Gomes De Olivera.

Mampu membawa PSM Makassar juara Piala Indonesia, magis Darije Kalezic malah melempem di liga. Tim berjuluk Juku Eja itu hingga saat ini masih masih terseok-seok di papan tengah, menempati peringkat ke-9 dengan 43 poin.

Padahal, PSM sempat digadang-gadang akan jadi penantang serius gelar juara Liga 1 2019. Hal serupa juga dialami Milomir Seslija di Arema FC.

Ditunjuk awal musim lalu, pelatih berkebangsaan Bosnia & Herzegovina itu gagal memenuhi ekpektasi Aremania yang ingin melihat timnya mengangkat trofi akhir musim.

Arema FC tampil kepayahan hingga saat ini harus puas menempati peringkat ke-10. Bahkan dalam enam pertandingan terakhir, Singo Edan paceklik kemenangan.

Dan terakhir pelatih asing yang masih bertahan tapi gagal adalah Gomes De Olivera bersama Kalteng Putra. Berstatus tim promosi, Laskar Isen Mulang tak bisa bersaing.

Saat ini, mereka masih terjerembab di dasar klasemen Liga 1 2019, dan kemungkinan besar akan terdegradasi ke Liga 2 musim depan.