Liga Indonesia

Pelatih Korea Selatan Melamar ke Sriwijaya FC

Kamis, 12 Desember 2019 10:56 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT
Meski Sriwijaya FC musim depan masih bermain di kasta kedua Liga 2, tapi tim asal Sumatera Selatan ini masih punya daya tarik kuat bagi pelatih lokal atau luar negeri. Copyright: © INDOSPORT
Meski Sriwijaya FC musim depan masih bermain di kasta kedua Liga 2, tapi tim asal Sumatera Selatan ini masih punya daya tarik kuat bagi pelatih lokal atau luar negeri.

INDOSPORT.COM - Meski Sriwijaya FC musim depan masih bermain di kasta kedua Liga 2, tapi tim asal Sumatera Selatan ini masih punya daya tarik kuat bagi pelatih lokal atau luar negeri untuk menjadi arsitek Laskar Wong Kito. 

Buktinya, dua lamaran masuk dari pelatih asal Korea Selatan (Korsel), Shin Hong-gi dan Kim Sang-hoon. Bahkan, ada sinyal positif yang diberikan Sriwijaya FC, asalkan kedua belah pihak sepakat soal harga kontrak.

Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Indrayadi mengungkapkan, jika manajemen cukup tertarik dengan pinangan dan beberapa tawaran yang mereka ajukan.  Komunikasi sudah terjalin dan manajemen pun membuka negosiasi.

“Lisensi mereka A Pro. Tapi, semua tergantung budget," kata Indrayadi, Kamis (12/12/2019).

Mereka adalah pelatih dari luar, itu artinya, bisa jadi nilai kontrak bakal lebih besar. 

"Apalagi, kalau kita lihat curiculum vitae-nya (CV), kedua pelatih itu punya kualitas semua. Saat ini manajemen Sriwijaya FC masih berhitung dulu kebutuhan selama kompetisi. Baru melihat anggaran, mampu atau tidak mengkontrak Shin Hong-gi dan Kim Sang-hoon,” tambah dia.

Indrayadi tidak menampik jika menggaet pelatih Asia lebih bisa memahami kultur sepak bola Indonesia dibanding pelatih Eropa. Apalagi jika nanti yang bakal dihadapi para pemain muda potensial dalam skuat Sriwijaya FC. Namun kembali lagi kepada harga yang mencapai Rp1 miliar.

“Kalau pelatih asal Korea Shin Hong Gi dan Kim Sang Hoon ini nilainya di atas Rp1 miliar dan di bawah Rp 2 miliar. Kita tidak terlalu ambisi tidak jor-joran untuk Sriwijaya FC. Termasuk juga untuk pemain, kita belajar dari Persik Kediri, pemain muda yang mau bekerja keras,” tutup mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini.