Liga Indonesia

Darije Kalezic Sebut Kompetisi di Indonesia Selalu Hadirkan Sesuatu Diluar Nalar

Selasa, 24 Desember 2019 12:31 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Mantan pelatih klub Liga 1 PSM Makassar, Darije Kalezic (kanan), bercerita soal pengalamannya menjadi pelatih di Indonesia. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Mantan pelatih klub Liga 1 PSM Makassar, Darije Kalezic (kanan), bercerita soal pengalamannya menjadi pelatih di Indonesia.

INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 PSM Makassar asal Bosnia Herzegovina, Darije Kalezic, bercerita soal pengalamannya menjadi pelatih di Indonesia. Ia menyebut kalau kompetisi sepakbola tanah air selalu menghadirkan sesuatu diluar nalar.

Sebagaimana diketahui, Darije hadir untuk menggantikan peran pelatih Robert Rene Alberts di tim. Ia diperkenalkan pada Februari lalu untuk mengisi posisi mantan pelatih Persib tersebut yang juga mengudurkan diri dengan alasan kesehatan.

Darije memimpin Willjan Pluim dkk. mengarungi tiga kompetisi resmi dalam satu musim yaitu Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19, Shopee Liga 1 2019, dan Piala AFC 2020. Serta, PSM juga harus mengikuti turnamen pra musim Piala Presiden 2019.

Pelatih sepakbola berlisensi UEFA Pro ini sukses mengantarkan PSM menjuarai Piala Indonesia 2018/19 dan memutus dahaga puasa gelar selama 19 tahun. Selain itu, Darije juga sukses menembus semifinal zona ASEAN Piala AFC 2019 disaat PSM kembali berlaga di kompetisi antar klub Asia setelah absen 14 tahun lamanya.

Kepada INDOSPORT, Darije pun berbagi cerita soal kompetisi sepakbola Indonesia setelah melewati musim 2019. Ia menyebut kalau sepakbola Indonesia sangat gila dan banyak melahirkan hal-hal di luar dugaan. Salah satu yang sering ia komentari ialah mengenai jadwal kompetisi.

Darije beberapa kali menyoroti jadwal kompetisi yang membuat PSM harus bermain setiap empat hari sekali dan harus menembuh perjalanan jauh. Selain itu, penundaan laga yang secara tiba-tiba hingga kepemimpinan wasit juga tidak luput dari sorotannya.

Namun, pelatih seoakbola berusia 50 tahun berpaspor Belanda ini punya cara unik dalam mengekspresikan penilaiannya terhadap kompetisi sepakbola Indonesia. Ya, Darije mengeluarkan kalimat satire yang sangat menusuk tajam.

"Jika saya memberikan jawaban yang paling jujur, itu sama saja membuat diri saya tidak disukai di Indonesia," ungkap Darije mengawali pembicaraannya sesaat sebelum PSM bertolak ke Bandung beberapa waktu lalu.

"Tapi, kalaupun saya memberikan jawaban yang lembut dan sedikit lebih demokratis, saya fikir tidak satupun teman-teman saya di Eropa bisa percaya dengan apa yang saya dapatkan di Indonesia selama satu musim ini."

"Bahkan, saya pun sebelumnya tidak percaya kalau hal-hal seperti itu bisa terjadi di dunia sepakbola. Namun, saya belajar kalau semuanya bisa terjadi di Indonesia," tandas Darije.

Kini, Darije akan mengakhir kebersamaannya dengan PSM pada 31 Desember 2019 nanti. Ia memutuskan tidak memperpanjang kontrak untuk pulang beristirahat ke Belanda setelah melewati satu musim yang sangat gila di Indonesia.

1