In-depth

Pelajaran yang Bisa Dipetik Garuda Select Usai Lawan Torino dan Juventus

Selasa, 21 Januari 2020 19:50 WIB
Penulis: Zainal Hasan, Martini | Editor: Yohanes Ishak
© subhan7_fajri
Pelajaran yang bisa dipetik Garuda Select usai lawan Torino dan Juventus, menjelang laga uji coba kontra Inter Milan U-17 pada Rabu (22/01/20). Copyright: © subhan7_fajri
Pelajaran yang bisa dipetik Garuda Select usai lawan Torino dan Juventus, menjelang laga uji coba kontra Inter Milan U-17 pada Rabu (22/01/20).

INDOSPORT.COM – Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh penggawa Garuda Select dalam kunjungannya ke Italia, dan menjajal laga uji coba kontra Torino serta Juventus.

Garuda Select sukses menaklukkan Torino U-17 dalam laga uji coba Rabu (08/01/20) lalu, dengan skor telak 3-0.  Bagus Kahfi, David Maulana, dan Rafli Asrul mencetak gol secara bergantian ke gawang tim Italia.

Sementara di laga kontra Juventus U-17, Garuda Select harus legawa menerima kekalahan 1-2 atas tim tuan rumah, Kamis (16/01/20) lalu.

Bagus Kahfi menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang berhasil menembus gawang Juventus, sementara sang lawan justru melesakkan dua gol kemenangan lewat sepak penalti.

Meski mendapat hasil yang berbeda, namun setidaknya ada banyak pelajaran yang bisa dipetik skuat Garuda Select ketika menghadapi tim Italia, yang terkenal dengan taktik catenaccio alias permainan bertahan.

Pertama, perlu adanya striker murni yang bertugas untuk menerima suplai bola dari lini tengah, seperti layaknya Bagus Kahfi. Terbukti, hanya ia yang mampu membobol gawang tim Italia dalam dua laga berturut-turut.

Kedua, perlu adanya gelandang jangkar yang bisa memutus arus serangan dari tim lawan, seperti yang dilakukan skuat Garuda Select dalam laga kontra Torino U-17, dan anak asuh Des Walker akhirnya sukses meraih cleansheet.

Saat itu, pelatih mengandalkan formasi 4-3-2-1, di mana tiga pemain gelandang yang diandalkan adalah Rafli Asrul, Brylian Aldama dan David Maulana. Sementara dua pemain sayap, Bramdani dan Subhan Fajri fokus membantu serangan dari Bagus Kahfi.

Skema ini sedikit berubah pada pertandingan menghadapi Juventus, di mana pelatih membuat formasi 4-2-3-1, sehingga peran Brylian Aldama digantikan oleh Fernando Pamungkas, dan Rafli Asrul bermain menyerang.

Hal ini senada dengan masukan dari pelatih Des Walker, yang mengaku pemain di lini tengah dan lini pertahanan harus lebih cerdas dalam mengambil posisi dan membaca pergerakan lawan.

“Mereka masih harus banyak belajar. Sisi pertahanan harus lebih baik, para pemain tengah harus lebih baik, lebih fit, lebih cerdas,” papar Des Walker kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Pelajaran dan evaluasi yang didapat Garuda Select, tentu akan sangat berguna jelang laga uji coba menghadapi Inter Milan U-17, Rabu (22/01/20) mendatang. Laga ini dapat disaksikan via live streaming di Mola TV.