In-depth

Ezechiel N’Douassel Bawa Bhayangkara Juara, Krisis Striker Berakhir?

Senin, 27 Januari 2020 15:01 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Media Bhayangkara FC
Ezechiel N'Douassel saat bermain pertama kali untuk Bhayangkara FC di laga uji coba menghadapi klub Kamboja, Jumat (24/01/20). Copyright: © Media Bhayangkara FC
Ezechiel N'Douassel saat bermain pertama kali untuk Bhayangkara FC di laga uji coba menghadapi klub Kamboja, Jumat (24/01/20).

INDOSPORT.COM – Klub Liga 1 Bhayangkara FC berhasil keluar sebagai juara di turnamen pramusim internasional bertajuk Siem Reap Super Asia Cup 2020.

Gelar juara tersebut didapatkan setelah Bhayangkara FC sukses menumbangkan wakil Malaysia, Petaling Jaya FC dengan skor tipis 2-1, Minggu (26/01/20).

Padahal juara Liga 1 2017 itu harus tertinggal 0-1 lebih dulu di babak pertama. Sekedar informasi, gol itu ditorehkan oleh Ferebory Dore.

Barulah pada babak kedua Bhayangkara mulai meningkatkan intensitas serangan sehingga membalikkan keadaan lewat dua golnya.

Putu Gede Juni Antara menjadi pemain yang berhasil menyamakan skor setelah memaksimalkan sepak pojok. Gol itu terjadi pada menit ke-54.

Berhasil menyamakan kedudukan, membuat Bhayangkara FC semakin gencar memberikan tekanan di sepanjang babak kedua ke lini pertahanan tim lawan.

Ezechiel N'Douassel pun akhirnya datang sebagai penyelamat. Eks Persib Bandung itu berhasil mencetak gol perdana sekaligus membalikkan kedudukan buat Bhayangkara menit ke-55.

Menariknya, gol Ezechiel N’Douassel ke gawang Petaling Jaya ini membuat Bhayangkara menjadi juara di ajang Siem Reap Super Asia Cup 2020.

Ini tentunya menjadi sebuah pertanda yang baik bagi Bhayangkara FC. Karena sejauh ini mereka hampir tidak pernah memiliki penyerang asing produktif setelah Liga 1 2017 berakhir.

Selepas kepergian Ilija Spasojevic pada akhir Liga 1 2017 lalu, Bhayangkara tidak pernah lagi mendapatkan penyerang asing berkualitas.

Beberapa penyerang asing yang gagal menunjukkan produktivitas itu adalah Nikola Komazec, Elio Martins, dan Ramiro Fergonzi.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT.COM
Ramiro Fergonzi dihadang dua pemain Barito Putera. Herry Ibrahim/INDOSPORT.COM Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORT.COMRamiro Fergonzi dihadang dua pemain Barito Putera. Herry Ibrahim/INDOSPORT.COM

Di Liga 1 musim lalu, Bhayangkara mendatangkan Fergonzi. Alih-alih, menjawab kepercayaan di lini depan, Fergonzi hanya bisa menciptakan empat gol dalam 15 pertandingan.

Tak mengherankan kemudian Bhayangkara mendepaknya di paruh kedua dan akhirnya lebih memilih mengandalkan penyerang lokal. Salah satunya penyerang lokal naturalisasi, Herman Dzumafo, yang sudah uzur.

Mundur ke Liga 1 2018, nasib serupa juga dirasakan penyerang asing Bhayangkara. Kala itu, mereka mengandalkan striker dengan label juara di Liga Slovenia dan pernah bermain di Liga Europa, Nikola Komazec.

Sayangnya, Komazec pada musim perdananya di Liga 1 2018 itu tak bisa berbuat banyak. Diberikan kesempatan 12 kali tampil, ia hanya bisa melesatkan dua gol.

Setelahnya giliran penyerang asal Portugal Elio Martins yang mencoba peruntungan sebagai penyerang asing Bhayangkara FC di paruh kedua.

Memiliki rekam jejak bagus di Liga 1 2017 bersama TIRA Persikabo dengan 11 gol hanya dalam 21 penampilan, Elio Martins diharapkan bisa berkontribusi banyak di Bhayangkara FC.

Tetapi jauh panggang dari api, Elio Martins nyatanya hanya bisa melesatkan tiga gol dari 10 penampilan, lebih sering absen karena cedera di pengujung musim.

Krisis striker asing yang melanda Bhayangkara ini pun kemungkinan akan berakhir setelah kedatangan Ezechiel N’Douassel. Setelah cetak gol debut, bukan tidak mungkin ia akan menjadi mesin gol Guardians di Liga 1 2020.