Liga Indonesia

Efek Domino yang Mungkin Timbul jika Anderson Salles Gabung Persija Jakarta

Minggu, 23 Februari 2020 14:32 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Agil Mubarok/INDOSPORT
Efek domino sepertinya bisa timbul jika nantinya Anderson Salles jadi gabung klub Liga 1 2020, Persija Jakarta. Copyright: © Agil Mubarok/INDOSPORT
Efek domino sepertinya bisa timbul jika nantinya Anderson Salles jadi gabung klub Liga 1 2020, Persija Jakarta.

INDOSPORT. COM - Efek domino sepertinya bisa timbul jika nantinya Anderson Salles jadi gabung klub Liga 1 2020, Persija Jakarta.

Jelang bergulirnya pentas Liga 1 2020, Persija Jakarta tampak masih sibuk memanfaatkan masa bursa transfer. Tim Macan Kemayoran kabarnya ingin menambah satu pemain asing lagi sebelum periode bursa transfer ditutup.

Keinginan tersebut tak lepas dari aktivitas pemain asing Persija Jakarta, Marc Klok, yang hingga kini terus menjalankan proses naturalisasi. Apabila Klok resmi jadi WNI, slot legiun asing Persija Jakarta akan lowong satu, dan pihak manajemen tim siap sedia untuk langsung mengisinya.

Menurut kicauan akun Twitter @Indostransfer, pemain asing anyar yang diinginkan Persija Jakarta adalah seorang bek tengah. Lewat rencana itu, manajemen Persija Jakarta jelas tampak berniat mempertebal kualitas kedalaman lini belakangannya.

"RUMOURS: Persija dikabarkan sedang mempertimbangkan mencari Bek Asing tambahan apabila proses naturalisasi Marc Anthony Klok rampung sebelum bursa transfer ditutup (10 Maret 2020)," tulis akun tersebut.

Isu beredar demikian, tiba-tiba muncul nama eks bek Bhayangkara FC, Anderson Salles, yang dikaitkan dengan Persija Jakarta. Usai dilepas Bhayangkara, Salles belum juga memiliki klub baru lagi, dan peluang dirinya gabung Persija Jakarta terbuka lebar.

Apalagi Salles sudah mengeluarkan sedikit kode tentang kemauannya bergabung ke Persija Jakarta. Ketika ada netizen yang mengajaknya hijrah menuju Persija Jakarta, Salles tiba-tiba membalasnya menggunakan kata "ayo".

Misalnya saja Klok berhasil mendapatkan status WNI, apakah Salles merupakan pilihan tepat bagi Persija Jakarta? Atau justru Salles bakal memberikan dampak yang kurang signifikan kepada klub?

Efek Domino Kedatangan Anderson Salles

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Selebrasi pemain Bhayangkara FC, Anderson Salles usai sukses mencetak gol ke gawang PSIS Semarang, Shopee Liga 1 di Stadion Madya Magelang, Sabtu (21/12/19). Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTSelebrasi pemain Bhayangkara FC, Anderson Salles usai sukses mencetak gol ke gawang PSIS Semarang, Shopee Liga 1 di Stadion Madya Magelang, Sabtu (21/12/19).

Kalau mau membahas soal efek domino, rasanya lebih enak diulas dari sisi positifnya terlebih dahulu. Salles lewat segala kemampuan yang dimilikinya, pastilah berpotensi memberikan dampak baik kepada kualitas lini belakang Persija Jakarta.

Secara statistik, Salles merupakan tipe bek tengah yang cukup rajin mencetak gol. Lihat saja torehannya sepanjang Liga 1 2019 lalu, Salles mampu membukukan total tujuh gol, atau yang paling tajam di antara bek-bek tengah lainnya.

Bahkan Persija Jakarta sendiri pernah merasakan betapa hebatnya kemampuan Salles dalam mencetak gol. Pertandingan Liga 1 2019 pada 10 Agustus tahun lalu, Persija ditahan imbang 1-1 oleh Bhayangkara FC, dan kebobolan akibat gol tendangan bebas Salles.

Keahlian Salles mencetak gol dan melakukan eksekusi bola mati jelas bisa menjadi opsi lain serangan Persija untuk mencetak gol. Mungkin Salles tiba-tiba bisa keluar jadi pemecah kebuntuan, saat semua pemain Persija lainnya dijaga ketat lawan.

Data yang lebih mencengangkan lagi, Salles sejatinya tergolong lebih hebat dari eks bek tengah Persija, Jaimerson. Faktanya bisa terlihat dari kiprah Salles dan Jaime yang pada tahun 2017 sama-sama membela klub kasta kedua Brasil, Santa Cruz.

Salles kala itu tampil sebanyak 28 kali, sedangkan Jaime hanya diberi kesempatan main 12 laga. Bayangkan, Persija saja bisa juara Liga 1 2018 bersama Jaime yang menit bermainnya di Santa Cruz lebih kecil, bagaimana jika nantinya memiliki Salles, mungkin prestasinya bakal lebih mentereng lagi.

Penjelasan tadi baru dari sisi yang positif saja. Sesuai dari makna efek domino, Salles berpotensi pula memberikan efek negatif kepada lini belakang Persija.

Meski kualitasnya tampak menjanjikan, harus diakui bahwa Salles kini tak muda lagi. Salles sudah menginjak usia 32 tahun, yang mana dalam sepak bola tergolong mulai memasuki masa senja karier.

Apabila Salles jadi bergabung, lini belakang Persija mayoritas akan diisi oleh nama-nama bek tua. Pasalnya selain Salles, ada pula Otavio Dutra dan Maman Abdurrahman yang usianya di atas kepala tiga.

Banyak diisi bek-bek tengah dengan karakteristik seperti itu, mungkin Persija bakal kesulitan tiap kali menghadapi penyerang lawan yang masih muda dan lincah. Maklum saja, makin menuanya usia, faktor kemampuan kecepatan berlari seorang pemain kerap berkurang.

Namun efek negatif ini jelas belum tentu terjadi pula. Siapa tahu pelatih Persija, Sergio Farias, bisa menemukan strategi jitu yang mampu memaksimalkan kelebihan dan kekurangan bek-bek berusia di atas 30 tahun.

1