In-depth

Menimbang Untung-Rugi Format Baru Liga 2, Bakal Minim Kejutan?

Rabu, 4 Maret 2020 21:14 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Kompetisi Liga 2 2020 dijadwalkan memulai kick-off pada 13 Maret mendatang. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi telah merilis regulasi, draft pembagian wilayah, dan draft jadwal.

Terdapat perubahan besar dalam draft regulasi, terutama hilangnya babak 8 besar. Padahal, fase itu selalu dipertandingkan sebelum lanjut ke semifinal dan final selama tiga musim terakhir sejak 2017.

Sebanyak 24 peserta akan dibagi ke dalam dua grup (Barat dan Timur) dengan format home-away. "Jumlah tiket promosi tetap sama yakni tiga tim. Perbedaan mencolok adalah nanti juara masing-masing grup langsung promosi dan lolos ke final yang rencananya di Bali," ujar Media Officer PSIM Yogyakarta, Ditya Fajar Rizkizha.

"Sementara peringkat dua masing-masing grup lolos ke babak play-off perebutan peringkat ketiga sekaligus tiket terakhir promosi ke Liga 1 2021," kata Ditya. 

Selain itu, nyaris tidak ada perubahan yang berarti. Termasuk klub yang terdegradasi yakni peringkat 10, 11 dan 12 pada masing-masing grup.

Untung-Rugi

Perubahan ini sendiri masih dalam tahap draft dan belum diputuskan secara resmi. Namun, tak ada salahnya kita menghitung untung-rugi apabila perubahan ini benar-benar diterapkan. 

Format baru seperti ini tentu bakal memberikan dampak besar terhadap dinamika liga. Akan ada sejumlah dampak negatif dan positif dari perubahan format kompetisi. 

Mari bahas mulai dari keuntungan terlebih dahulu. Dengan disederhanakannya kompetisi ada sejumlah keuntungan yang didapat. 

Pertama, jumlah pertandingan yang berkurang tentu akan membantu klub mengurangi biaya operasional baik untuk tiket pesawat maupun hotel. 

Kondisi keuangan klub-klub Liga 2 tentu berbeda dengan Liga 1. Pengurangan jumlah pertandingan tentu akan menghemat pengeluaran klub.

Dengan menggunakan format lama, sebuah tim harus melakoni 28 pertandingan untuk bisa menjuarai liga. Rinciannya, 22 laga di babak grup wilayah, 3 laga di babak 8 besar, 2 laga semifinal, dan 1 laga final. 

Sementara dengan format baru, klub cukup memainkan 22 laga untuk bisa menjuarai Liga 2 sekaligus promosi ke Liga 1. 

Selain itu, dengan rencana PSSI yang ingin menggelar turnamen Piala Indonesia tahun 2020 ini, tentu penyederhanaan format Liga 2 dapat mengurangi kepadatan jadwal klub. 

Keuntungan kedua yang bisa didapatkan dari penyederhanaan format adalah mengurangi dampak bentrok suporter. Seperti kita ketahui, tensi pertandingan babak 8 besar, semifinal, dan final Liga 2 sangatlah panas. 

Dengan berkurangnya laga-laga krusial, potensi terjadinya rusuh suporter pun juga ikut berkurang. 

Sayang, perubahan format seperti ini juga bisa memberikan sejumlah kerugian. Kerugian paling utama tentunya dapat mengurangi keseruan liga. 

Selama ini daya tarik terbesar Liga 2 adalah penentuan juara yang dilakukan lewat format semifinal dan final. Aroma kompetitif dan ketegangan pun akan terbangun. 

Selain itu, sebagai kompetisi nasional yang melibatkan klub-klub kasta kedua di seluruh Indonesia, ada baiknya babak 8 besar tetap digelar. 

Mengapa? Dengan format seperti ini klub-klub dari Wilayah Timur dan Barat pun akan saling bertemu dalam dua grup. Persaingan klub-klub wilayah barat dan timur juga akan terjadi di fase semifinal dan final untuk menentukan yang terbaik.

Kerugian terakhir tentu saja adalah hilangnya potensi tim kejutan. Penentuan jatah promosi melalui juara masing-masing wilayah akan mengeliminasi kejutan yang bisa diberikan tim-tim yang finis di posisi keempat. 

Dengan format lama, tim peringkat keempat pun memiliki peluang sama besar untuk bisa lolos ke final dan bahkan menjuara Liga 2 mengangkangi tim berstatus juara grup. 

Kompetisi Liga 2 2020 dijadwalkan kick-off pada 13 Maret. Grup Wilayah Barat diisi oleh PSMS Medan, Semen Padang, Badak Lampung FC, PSPS Riau, Babel United FC, Sriwijaya FC, Perserang Serang, Cilegon United FC, PSIM Yogyakarta, PSKC Cimahi, plus dua tim promosi Persekat Tegal dan AA Tiga Naga.

Sedangkan di Grup Wilayah Timur akan ditempati Kalteng Putra, Martapura FC, Mitra Kukar FC, Persiba Balikpapan, Persijap Jepara. Kemudian ada Persis Solo, PSCS Cilacap, Putra Sinar Giri, Persigo Semeru, Sulut United FC, PSBS Biak, dan Persewar Waropen.