INDOSPORT.COM - Salah satu agen pemain asing, Aggy Eka Rizky, ikut bersuara sebagai respons atas terbukanya opsi force majeure setelah kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 belum menemui kejelasan.
Hal itu bisa terjadi jika situasi wabah virus corona belum jua menemui titik terang. Maka, memasang status force majeure pada kompetisi Liga 1 pun menjadi opsi terakhir yang bisa diambil oleh PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
"Sebenarnya sangat berat kalau sampai terjadi force majeure," tutur Aggy Eka Rizky dalam perbincangan dengan redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (25/3/20).
Meski tidak menginginkan, pihaknya tetap menyerahkan semuanya kepada PSSI maupun PT LIB. Apa pun keputusan para elite di jajaran organisasi itu, Aggy sebagai salah satu pelaku sepak bola akan menerima dengan lapang dada.
"Force majeure sendiri sudah ada di kontrak standar FIFA. Sehingga, semua entitas yang terlibat, mau tak mau harus menerimanya," sambung perwakilan agensiyang bermarkas di Barcelona Spanyol tersebut.
Sebelumnya, 10 klub Liga 1 sudah menerawang perihal opsi pahit, yaitu dengan menelurkan dua poin kesimpulan dalam virtual meeting beberapa hari lalu.
Poin kedua pada rapat koordinasi melalui online itu berbicara perihal force majeure. Klub akan dibebaskan dari kewajiban yang tertera dalam kontrak dengan pemain, pelatih, ofisial tim, dan sponsor.