Bola Internasional

Klub Eropa Ini Pecat 17 Pemain karena Menolak Dipotong Gajinya

Selasa, 31 Maret 2020 21:25 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Isman Fadil
© FrontZoneSport via Getty Images
Salah satu klub papan atas Slovakia, MSK Zilina dikabarkan telah bangkrut karena dampak Virus Corona Copyright: © FrontZoneSport via Getty Images
Salah satu klub papan atas Slovakia, MSK Zilina dikabarkan telah bangkrut karena dampak Virus Corona

INDOSPORT.COM – Virus Corona (Covid-19) kembali menelan korban, salah satu klub papan atas Slovakia, MSK Zilina dikabarkan telah bangkrut.

Dilansir dari 101 Great Goals, Zilina yang telah berhasil meraih gelar juara Liga Slovakia sebanyak 7 kali ini adalah klub pertama di liga papan atas negara Eropa yang menyatakan diri mereka telah bangkrut.

Dengan 7 gelar Liga Slovakia, mereka bukanlah klub ecek-ecek. Mereka termasuk salah satu klub terkuat di Slovakia dan hanya kalah dari Slovan Bratislava. Bahkan, di masa lalu mereka pernah tampil di perempatfinal Liga Europa.

Hasilnya, 17 pemain dipecat karena mereka tidak mau menerima pemotongan gaji akibat Zilina tidak lagi mampu membayar gaji penuh mereka karena penundaan liga yang terjadi di tengah-tengah pandemi virus Corona ini.

Beberapa pemain yang dipecat tersebut kebanyakan adalah pemain reguler di skuat utama yang memiliki kontribusi besar terkait penampilan Zilina di Liga Slovakia beberapa musim terakhir ini.

“Kami melepas beberapa pemain yang memiliki gaji tinggi dan mereka yang akan habis kontraknya di musim panas atau musim dingin mendatang,” bunyi pernyataan resmi dari MSK Zilina.

Pihak klub meminta beberapa pemain yang masih bertahan untuk mau menerima pemotongan gaji sementara untuk menyeimbangkan finansial klub setelah musim ini adalah salah satu musim terkacau dalam dunia sepakbola.

Tetapi menurut Dominik Holec, pemotongan gaji sebesar 80% yang diminta oleh Zilina terlalu berat untuk para pemain terima.

Zilina menyatakan mereka masih sanggup untuk menyelesaikan musim ini meskipun 17 pemain bintang mereka harus pergi karena tidak sepakat dengan pemotongan gaji yang dilakukan oleh pihak klub.