Liga Italia

Serie A Terancam Dihentikan Karena Corona, Juventus Ogah Dapat Scudetto Gratisan

Sabtu, 4 April 2020 10:35 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Damieen - DeviantArt
Raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Juventus, dikabarkan tidak sudi untuk dinobatkan menjadi peraih scudetto jika kompetisi tersebut diakhiri. Copyright: © Damieen - DeviantArt
Raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Juventus, dikabarkan tidak sudi untuk dinobatkan menjadi peraih scudetto jika kompetisi tersebut diakhiri.

INDOSPORT.COM - Raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Juventus, dikabarkan tidak sudi untuk dinobatkan menjadi peraih scudetto jika kompetisi tersebut dihentikan sebelum akhir musim karena efek dari virus corona.

COVID-19 atau yang juga dikenal dengan nama virus corona memang sudah menjangkiti beberapa pemain seperti Paulo Dybala dari Juventus dan Daniel Maldini dari AC Milan. Kompetisi Serie A Liga Italia 2019-2020 pun harus mengalami penundaan.

Awalnya, perhelatan sepak bola kasta tertinggi di Italia itu rencananya akan dilanjutkan awal April 2020. Ternyata, mundur menjadi awal Mei. Namun, karena situasi yang tidak memungkinkan, pihak Serie A mengundurkannya lagi sampai akhir Mei 2020.

Ternyata, keputusan tersebut dibatalkan lagi. Sehingga, sampai saat ini, Serie A belum mendapatkan jadwal resmi kelanjutannya. Namun, banyak pihak sudah memperkirakan bahwa Serie A akan berakhir tanpa harus menyelesaikan musim 2019-2020.

Jika hal ini benar-benar terjadi, maka Juventus akan langsung dinobatkan menjadi peraih scudetto. Karena, klub Turin berjuluk Bianconeri itu sudah bertengger di puncak klasemen sementara dengan torehan 63 poin, hasil dari 20 kali menang, tiga kali imbang, dan tiga kali kalah. Mereka selisih satu poin dari Lazio.

Namun, seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Mirror, pihak Juventus dikabarkan tidak setuju bila mereka langsung menjadi juara karena merasa tidak adil. Hal ini disampaikan oleh Presiden Federasi Sepak bola Italia, FIGC, yang bernama Gabriele Gravina.

"Prioritas utama kami adalah menyelesaikan musim ini. Ide awal adalah mulai dari 20 Mei atau Juni dan berakhir pada Juli. Namun, ada juga pembicaraan tentang bulan Agustus dan September. Saya mengatakan tidak akan mengambil risiko apapun," ujarnya.

"Di sisi lain, jika musim berakhir, situasinya akan sangat rumit. Ini akan terasa tidak adil. Scudetto juga membutuhkan penegasan. Namun, saya rasa Juventus sendiri juga telah mengatakan bahwa mereka tidak menyukai solusi semacam itu," pungkasnya.

Jika musim berakhir, akan tidak adil bagi klub-klub lain. Pasalnya, jatah main mereka pun berbeda-beda. Juventus, AC Milan, AS Roma, dan lain-lain memang sudah menjalani 26 laga. Namun, Inter Milan, Atalanta, Sampdoria, dan lain-lain baru 25 laga.

Sampai berita ini ditulis, belum ada informasi lebih lanjut terkait bagaimana nasib kompetisi sepak bola Serie A Liga Italia 2019/20 ini. Karena, meskipun sudah mulai membaik situasi di Italia, negara Eropa tersebut masih memiliki 85.388 kasus aktif virus corona per Sabtu (04/04/20).

Di Indonesia sendiri, jumlah keseluruhan kasusnya mencapai 1986 kasus akibat COVID-19. Jumlah penderita yang meninggal mencapai 181 orang dan jumlah pasien yang berhasil disembuhkan sudah mencapai 134 orang.