Liga Spanyol

Parah, Ultras Barcelona Malah Hajar Fans Espanyol di Rumah Sakit Corona

Senin, 6 April 2020 21:31 WIB
Penulis: Yosef Bayu Anangga | Editor: Lanjar Wiratri
© Albert Llop/Anadolu Agency/Getty Images
Kelompok garis keras penggemar Barcelona bentrok dengan suporter Espanyol di rumah sakit corona. Copyright: © Albert Llop/Anadolu Agency/Getty Images
Kelompok garis keras penggemar Barcelona bentrok dengan suporter Espanyol di rumah sakit corona.

INDOSPORT.COM – Di tengah pandemi corona yang membuat sejumlah figur dan klub-klub sepak bola melakukan aksi kemanusiaan, kelompok  ultras Barcelona justru membuat ulah memalukan. Boixos Nois, yang merupakan kelompok fans garis keras Barcelona, justru terlibat bentrok dengan Brigade Blanquiazules yang merupakan ultras dari Espanyol.

Parahnya, bentrokan itu terjadi di rumah sakit Valle de Hebron yang merupakan tempat perawatan para pasien Covid-19. Kedua grup suporter tersebut awalnya sebenarnya berniat baik dengan membawakan makanan untuk para tenaga kesehatan yang bertugas di sana.

Dilansir Marca, bentrokan terjadi ketika salah seorang anggota Blanquiazules berjalan sendirian di rumah sakit. Dia kemudian berpapasan dengan dua orang anggota Boixos Nois, yang kebetulan mengenali identitasnya sebagai pentolah suporter bernama Fernando San Mames alias Freddy.

Ketika melihat Freddy, kedua anggota Boixos Nois itu langsung menghampirinya. “Apa kabar, bukankah kau anggota Brigade? Apa kau tahu siapa orang ini? Ini ‘Freddy’,” kata salah seorang anggota ultras Barca itu sambil meninju wajah Freddy.

Menyadari dirinya kalah jumlah, Freddy pun memilih untuk melarikan diri ke arah eskalator. Kedua pelaku sempat mengejarnya namun kalah cepat dan kehilangan jejaknya.

Aksi dua penggemar Barcelona itu sempat terlihat oleh seorang wanita pengunjung rumah sakit yang kemudian melarikan diri. Meski demikian, rekaman video yang beredar itu ternyata justru berasal dari salah satu pelaku.

Barcelona dan Espanyol sendiri merupakan rival sekota yang memiliki hubungan panas yang terkait dengan pandangan politik kedua klub. Barcelona yang mendukung kemerdekaan Catalan menganggap rival sekotanya sebagai pendukung pemerintah Spanyol.

Bagaimanapun, aksi kekerasan tersebut dinilai sangat tidak pantas dilakukan di tengah pandemi corona. Spanyol sendiri kini berada di peringkat kedua negara dengan jumlah kasus positif terbanyak dengan lebih dari 135 ribu kasus, sekaligus peringkat kedua korban meninggal terbanyak dengan 13.055 korban jiwa.

Di Barcelona sendiri setidaknya ada tiga anggota mereka yang positif terinfeksi virus corona, dengan wakil presiden klub Jordi Cardoner sebagai nama terbaru. Sebelumnya Direktur Medis Ramon Canal dan dokter klub Josep Antoni Gutierrez juga dinyatakan positif terjangkit corona.