Liga Italia

Mohamed Kallon, Bomber Inter yang Jadi Korban Kemunafikan Hector Cuper

Kamis, 9 April 2020 20:31 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© www.inter.it
Mohamed Kallon, bomber yang pernah memperkuat Inter Milan ini, merasakan betul pengalaman pahit menjadi korban kemunafikan pelatihnya sendiri, Hector Cuper. Copyright: © www.inter.it
Mohamed Kallon, bomber yang pernah memperkuat Inter Milan ini, merasakan betul pengalaman pahit menjadi korban kemunafikan pelatihnya sendiri, Hector Cuper.

INDOSPORT. COM - Mohamed Kallon, bomber yang pernah memperkuat Inter Milan ini, merasakan betul pengalaman pahit menjadi korban kemunafikan pelatihnya sendiri, Hector Cuper.

Kisah nahas tersebut dialami Kallon ketika membela Inter Milan dulu, tepatnya sekitar 2001 hingga 2004 silam. Kallon yang berada di bawah arahan pelatih Hector Cuper, kariernya dibuat bak roller coaster, terus mengalami jatuh bangun.

Kallon datang bergabung pada 1 Juli 2001, dari klub yang musim sebelumnya tersungkur dalam jurang degradasi Serie A Italia, Vicenza. Performa Kallon bersama Vicenza di musim terakhirnya, cuma mencetak delapan gol saja, tidak ada yang begitu spesial.

Kalau Hector Cuper, sosoknya merapat ke Inter Milan pada hari yang sama seperti Kallon. Hector Cuper hijrah setelah musim 2000/01 mengantarkan Valencia menembus final Liga Champions.

Meski datang secara bersamaan, Hector Cuper sendiri ternyata yang merekomendasikan manajemen Inter Milan untuk memboyong Kallon. Hal itu diketahui dalam pengakuan Kallon kepada media.

"Cuper menginginkan saya bergabung ke Inter dan dia berkata juga tertarik kepada Ghanażs Samuel Osei Kuffour," kata Kallon, pada Mei 2001, seperti dikutip dari BBC.

Padahal kala itu Inter sudah memiliki banyak penyerang top. Inter punya Christian Vieri, Ronaldo Nazario, Hakan Sukur, Alvaro Recoba, dan juga mendatangkan wonderkid Brasil, Adriano.

Satu-satunya alasan Kallon didatangkan Hector Cuper ke Inter, mungkin karena sang pemain usianya masih sangat muda, yaitu 21 tahun. Kallon pun sebagai pemain Sierra Leone, potensinya sejak umur 16 tahun memang sudah tercium Inter Milan.

Bahkan Inter Milan berani memboyong Kallon remaja pada 1995, tapi dilepas ke Reggina empat tahun kemudian. Hingga akhirnya Cuper datang dan membawa pulang Kallon ke Giuseppe Meazza.

Musim Perdana

Hector Cuper sepertinya benar-benar serius ingin memaksimalkan bakat Mohamed Kallon. Buktinya laga perdana Serie A Italia 2001/02, Inter Milan masih kehilangan Ronaldo Nazario yang sedang dibekap cedera panjang, dan Cuper memilih menduetkan Kallon dengan Christian Vieri di lini depan.

Jumpa Perugia, duet Kallon Vieri mengamuk. Keduanya masing-masing mencetak dua gol, sekaligus mengantarkan Inter menang telak 4-1 atas Perugia.

Debut yang begitu manis bagi Kallon. Namun pasca laga, komentar tak terduga justru keluar dari mulut Cuper.

Bukannya mendapat pujian, Kallon malah terkena sindirian oleh Cuper. Padahal jelas-jelas, Kallon tampil fenomenal dalam debutnya.

"Saya belum melihat perannya di lapangan, hanya kebetulan saya membawanya ke tim. Tapi intinya, kami (Inter) bermain sangat baik, kami fantastis," ucap Cuper seperti dikutip dari situs resmi Inter.

Setelahnya, Kallon terus mendapatkan menit bermain reguler sepanjang musim 2001/02. Kallon sendiri lantas mengakhiri musim dengan total torehan 15 gol dari 41 laga.


Musim Kedua

Musim kedua berkostum Inter Milan, harusnya peran Kallon lebih krusial lagi. Lihat saja, Inter Milan sudah melepas Ronaldo ke Real Madrid, dan Adriano ke Parma.

Namun apa daya, Cuper malah merekrut Hernan Crespo, yang langsung membuat Kallon terpinggirkan. Sepanjang musim 2002/03, Cuper lebih mempercayakan duet lini depan kepada Christian Vieri dan Crespo tadi.

Bahkan pada musim dingin, Cuper mendatangkan lagi penyerang top, Gabriel Batistuta. Otomatis menit bermain Kallon makin dikit saja.

Alhasil, dalam berbagai ajang, Kallon cuma tampil 17 kali dan torehan golnya hanya menyentuh angka lima saja. Penurunan yang begitu drastis.

Akhir Perjalanan

Musim ketiga, Mohamed Kallon berharap bisa bangkit dari keterpurukannya. Keluar dari Inter Milan, mungkin jadi opsi terbaik bagi Kallon untuk mendapatkan menit bermain.

Namun Hector Cuper tetap mempertahankan Kallon. Padahal jelas sekali, Kallon mulai tak dilirik Hector Cuper untuk menjadi penyerang utama Inter Milan.

Cuper malah membawa pulang Adriano, serta mendatangkan penyerang baru seperti Julio Cruz. Kian sulit saja pasti bagi Kallon mendapatkan menit bermain.

Lima laga awal Serie A Italia 2003/04, kejutan terjadi, Kallon mendapatkan empat kesempatan main, yang mana tiga di antaranya sebagao starter. Sebuah permulaan yang baik, dan harusnya membuat Kallon menemukan secerca harapan.

Tapi keputusan Cuper memainkan Kallon sebagai starter dalam laga kontra AC Milan, 5 Oktober 2003, berujung tragis. Kallon main jelek ditari keluar pada menit ke-46, Inter lalu kalah 1-3, dan yang paling nahas Cuper langsung terdepak dari kursi kepelatihan tim.

Tak lama kemudian, Kallon bahkan terbukti menggunakan zat-zat terlarang. Otoritas sepak bola Serie A Italia lantas menjatuhi hukuman delapan bulan larangan menggeluti sepak bola.

Alhasil, Kallon sepanjang 2003/04, cuma main tujuh kali saja dan tak mencetak gol sama sekali. Musim berikutnya, Kallon mendapati kenyataan dilepas manajemen Inter Milan ke AS Monaco.

Kallon sungguh hancur di Inter Milan. Mungkin Cuper terlalu munafik sampai berani mengajak Kallon gabung ke tim sebesar Inter.

Ketika Kallon sudah bisa berkembang, Cuper kembali memperlihatkan kemunafikannya dengan menyingkirkan Kallon dari skuat utama. Sungguh tragis, Kallon jadi eks bomber Inter yang jadi korban kemunafikan Cuper.