In-depth

Menelusuri Pemain Asing Pertama PSIS Semarang di Liga Indonesia

Jumat, 10 April 2020 17:36 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Berbicara tentang sosok pemain asing, klub Liga 1 PSIS Semarang nampaknya selalu mendapatkan pemain impor yang berkualitas tiap tahunnya. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Berbicara tentang sosok pemain asing, klub Liga 1 PSIS Semarang nampaknya selalu mendapatkan pemain impor yang berkualitas tiap tahunnya.

INDOSPORT.COM – Berbicara tentang sosok pemain asing, klub Liga 1 PSIS Semarang nampaknya selalu mendapatkan pemain impor yang berkualitas tiap tahunnya.

Mulai dari Emanuel De Porras, Greg Nwokolo, Julio Lopez, Addison Alves, Ronald Fagundez, hingga kini di era Liga 1 ada nama Bruno Silva, yang nampak bak primadona setiap kali Laskar Mahesa Jenar bermain.

Namun, dari nama-nama tersebut terselip sebuah pertanyaan, siapa pemain asing pertama yang membela PSIS di kancah kompetisi Liga Indonesia?

Redaksi berita olaharaga INDOSPORT mencoba membuat penelusuran tentang sosok pemain asing ini. Di sepak bola Indonesia sendiri, aturan pemain asing yang cukup jelas pertama kali digunakan di era Liga Indonesia I pada tahun 1994 silam.

Di Liga Indonesia I, saat tim lain sudah ada yang menggunakan pemain asing seperti Petrokimia Putra menggunakan jasa Jacksen F. Tiago dan Pelita Jaya menggunakan jasa Roger Milla yang baru saja membela Kamerun di pentas Piala Dunia 1994, PSIS justru masih mengandalkan pemain lokal.

Di kompetisi musim itu akhirnya PSIS hanya finish di urutan ke-13 Wilayah Timur Divisi Utama 1994-1995.

Musim berikutnya baru klub asal Ibukota Jawa Tengah ini menggunakan jasa pemain asing. Dua pemain asing pertama yang membela PSIS adalah Arliston de Oliviera dan Wellington Reis. Kedua pemai impor ini sama-sama berasal dari Brasil namun berbeda posisi.

Jika Wellington Reis bertipikal sebagai penyerang murni seperti Emanuel De Porras, sementara Arliston de Oliviera merupakan pemain yang berposisi sebagai gelandang seperti Ronald Fagundez.

Manajer PSIS di era 1995-1996, Ganang Ismail juga sempat menjelaskan perbedaan kedua pemain ini pada saat membela PSIS.

“Wellington itu striker murni, badannya besar. Dijaga dua pemain dia bisa lolos dan tendangannya cukup keras,” tutur Ganang.

“Sementara Arliston pemain tengah yang gerakannya lincah dan akurasi tendangannya bagus,” jelasnya.

Arliston dan Wellington datang ke Kota Semarang pada (14/11/95) dan langsung diminta menunjukkan kemampuannya dalam latihan ringan di Lapangan Banteng Raider, Srondol, Kota Semarang.

Selama berada di Kota Lumpia, kedua pemain asing ini tidak tinggal di mess. Mereka berdua tinggal di Hotel Mahkota yang juga terletak di Srondol dan diberi juru masak khusus.

Kedatangan dua pemain ini mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi fans PSIS kala itu dan membuat Stadion Jatidiri lebih ramai dari musim-musim sebelumnya. Selama membela PSIS, Wellington mampu mencetak 13 gol dan Arliston mencetak tujuh gol.

Dua pemain itu yang membuat tradisi pemain asing selalu ada di PSIS setiap tahunnya apabila regulasi memperbolehkan penggunaan pemain asing.

Di Liga 1 2020 sekarang, Laskar Mahesa Jenar memiliki empat pemain asing yakni Flavio Beck, Bruno Silva, Wallace Costa, dan Jonathan Cantillana.

1