Bola Internasional

Carmen Manduapessy, Pemain Keturunan Maluku Bersinar di Eropa

Kamis, 7 Mei 2020 19:57 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© wooteracademy.wixsite.com
Berikut ini pemain sepak bola wanita yang ternyata memiliki garis keturunan Indonesia, tepatnya maluku dan bersinar di Eropa, yakni Carmen Manduapessy. Copyright: © wooteracademy.wixsite.com
Berikut ini pemain sepak bola wanita yang ternyata memiliki garis keturunan Indonesia, tepatnya maluku dan bersinar di Eropa, yakni Carmen Manduapessy.

INDOSPORT.COM - Berikut ini pemain sepak bola wanita yang ternyata memiliki garis keturunan Indonesia, tepatnya maluku dan bersinar di Eropa, yakni Carmen Manduapessy.

Carmen Manduapessy lahir di kawasan Assen, Belanda pada 28 September 1991 silam. Dirinya lahir dari rahim seorang ibu yang asli Belanda.

Sedangkan darah Indonesianya mengalir dari sosok sang ayah Freddy Manduapessy. Dari kecil Carmen turut menggemari dunia sepak bola, tepatnya sejak usia lima tahun.

Carmen dibesarkan di Groningen. Kawasan tersebut, kebanyakan teman-teman Carmen (kebanyakan laki-laki) sangat menggemari sepak bola.

Menekuni dunia olahraga yang cukup berbeda, khususnya sepak bola, ternyata tetap mendapat dukungan penuh dari keluarga yang dicintainya.

Dirinya pun masuk ke sebuah klub amatir Belanda FC Lewenborg. Performa di lini tengah terus meningkat seiring bertambahnya usia Carmen.

Hingga pada usia 16 tahun, Carmen digaet oleh tim Eredivisie SC Heerenveen. Dirinya diganjar kontrak hingga dua tahun ke depan (2008-10).

"Carmen benar-benar berbakat," kata kepala pelatih tim wanita SC Heerenveen Harry Sinkgraven, September 2008.

Bersama SC Heerenveen, Carmen membuat dua gol dari 33 penampilan di kompetisi sepak bola wanita Belanda. Kemampuannya turut mendapat pantauan tim lain.

Hingga Carmen turut hengkang ke SV Saestum dan bermain hanya semusim. Pada 2011, performa Carmen tetap mendapat atensi dari FC Utrecht.

Carmen pun menerima pinangan klub tersebut. Meski tampil hanya semusim, Carmen cuma bisa membuat dua penampilan saja tanpa mencetak gol.

Bukan tanpa sebab performa Carmen menurun. Lantaran dirinya mendapatkan cedera di lutut yang cukup serius. Sehingga kariernya sedikit mandek.

Ketika dianggap telah habis, Ajax Amsterdam datang untuk mengontrak Carmen. Klub tersebut masih melihat kalau Carmen bisa bangkit lagi.

Ajax mengontrak Carmen selama dua musim (2012-14) dan turut membuat dua gol dari 28 penampilan di Eredivisie Belanda Wanita kala itu.

Bersama Ajax pula dirinya dipercaya menjadi petugas dalam urusan administrasi untuk suporter klub (2012-15) berdasarkan data dari LinkedIn.

Pilih Pensiun

© sc-heerenveen.nl
Mantan pemain sepak bola wanita SC Heerenveen Carmen Manduapessy (keturunan Maluku). Copyright: sc-heerenveen.nlMantan pemain sepak bola wanita SC Heerenveen Carmen Manduapessy (keturunan Maluku).

Di musim terakhir bersama Ajax Amsterdam, Carmen turut menyumbang satu gelar juara Women's Cup. Lalu Carman tiba-tiba memilih pensiun dari dunia sepak bola.

Usai pensiun dari dunia sepak bola, Carmen sempat didapuk sebagai ambasaador Favela Street Girls (media massa) selama setahun penuh (2013-14).

Lalu sejak 2015, Carmen ditunjuk menjadi senior ticketing and support Ajax Amsterdam. Dirinya melaksanakan tugas selama empat tahun tiga bulan.

Pada Oktober 2019, Carmen dipercaya oleh Ajax Amsterdam untuk posisi sebagai Operasi Pertandingan dan Koordinator Keamanan hingga saat ini.

Carmen juga tak melupakan pendidikan dengan mengenyam ilmu di Reirdiep Collage-Kamerlingh Onnes, Hanzehogueschool Groningen, Hogeschool van Amsterdam, dan NCOI Opleidingen.