Liga Indonesia

Peduli Persiraja dan Persipura, PSIS Usul Liga 1 Diganti Home Tournament

Kamis, 28 Mei 2020 11:50 WIB
Penulis: Martini | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© INDOSPORT
Ada pendapat berbeda yang diusulkan manajemen PSIS Semarang untuk kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 paska pandemi virus corona. Copyright: © INDOSPORT
Ada pendapat berbeda yang diusulkan manajemen PSIS Semarang untuk kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 paska pandemi virus corona.

INDOSPORT.COM - Ada pendapat berbeda yang diusulkan manajemen PSIS Semarang untuk kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 paska pandemi virus corona.

Mayoritas tim Liga 1 berharap kompetisi musim ini dihentikan, seperti yang banyak disuarakan pada rapat virtual bersama PSSI, Rabu (27/05/20), salah satunya PSIS Semarang.

Beberapa tim juga mengusulkan adanya turnamen pengganti, guna menjaga stabilitas klub selama menanti kompetisi musim 2021. Namun, PSIS punya pandangan berbeda.

Melalui General Manajer PSIS Semarang, Wahyoe 'Liluk' Winarto, ia mengusulkan kepada Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, untuk menggelar home tournament sebagai pengganti Liga 1.

“PSIS mengusulkan bahwa Liga 1 2020 sebaiknya dihentikan saja. Banyak faktor yang mendasari. Pertama soal kesehatan pemain, siapa yang mau menjamin soal kesehatan pemain dan pelatih," ujar Liluk.

Selain pertimbangan pelayanan kesehatan yang belum memadai, Liluk juga peduli dengan kondisi tim Liga 1 yang secara geografis sangat tidak mendukung untuk mengikuti kompetisi sepak bola nasional.

Persiraja Banda Aceh, misalnya, menjadi satu-satunya kontestan Liga 1 asal Pulau Sumatera. Demikian pula dengan Persipura Jayapura yang menjadi kebanggaan Papua. Keduanya tentu akan sulit beradaptasi saat pandemi.

“Terus kedua, sekarang hampir seluruh penerbangan dibatasi. Padahal, Indonesia ini besar dan klub-klub tersebar dari Aceh hingga Jayapura. Kalau klub-klub sulit dapat penerbangan nanti gimana?" ungkap Liluk.

“Sebagai contoh di Semarang. Banyak jalan-jalan yang masih ditutup, pedagang kaki lima belum boleh berjualan. Apa iya kita memaksakan menggelar kompetisi di tengah situasi seperti itu,” bebernya lagi.

Guna mencari jalan tengah, Liluk pun mengusulkan adanya turnamen sepak bola dengan format home tournament. Sehingga, masing-masing wilayah memiliki peluang yang sama untuk menggelar kompetisi.

"Tapi, kami usul adanya kompetisi dengan format home tournament, supaya mampu menggerakkan roda perekonomian dan memberikan kesejahteraan untuk pemain, pelatih, dan stakeholder sepak bola lainnya."

Meski demikian, manajemen PSIS Semarang menyerahkan penuh keputusan mengenai kelangsungan Liga 1 2020 ke tangan PSSI. Hasil akhir akan diumumkan setelah BNPB merilis update status darurat nasional pada 29 Mei nanti.