Bola Internasional

Ramai Kasus Rasisme George Floyd, FIFA 'Hapus' Larangan Selebrasi Buka Jersey

Rabu, 3 Juni 2020 13:27 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© FIFA.com
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengambil langkah tegas dengan mendukung para pemain melakukan aksi protes terkait kasus meninggalnya George Floyd. Copyright: © FIFA.com
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengambil langkah tegas dengan mendukung para pemain melakukan aksi protes terkait kasus meninggalnya George Floyd.

INDOSPORT.COM – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengambil langkah tegas dengan mendukung para pemain melakukan aksi protes terkait kasus meninggalnya George Floyd.

Beberapa hari terakhir ini, dunia digemparkan oleh kasus meninggalnya George Floyd, seorang pria kulit hitam di Amerika Serikat. Floyd tewas akibat sesak napas setelah lehernya ditindih dengan lutut oleh seorang polisi  di Minneapolis, Minnesota, selama beberapa menit.

Di Bundesliga, dua bintang Borussia Dortmund yakni Achraf Hakimi dan Jadon Sancho menunjukkan solidaritas untuk mendiang dengan membuka jersey dan memamerkan pesan dukungan ‘Keadilan untuk George Floyd’ yang tertulis di kaus dalam.

Namun, aksi Sancho itu berbuah hukuman kartu kuning dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menyatakan akan menggelar penyelidikan lanjutan atas peristiwa tersebut.

FIFA pun kemudian menanggapi kejadian itu dengan menyampaikan dukungan kepada para pemain yang melakukan aksi solidaritas. Tidak hanya itu, FIFA bahkan mendorong para pemain lain untuk melakukan aksi yang sama.

“FIFA sangat memahami besarnya sentimen dan keprihatinan yang ditunjukkan para pesepak bola terkait situasi tragis dalam kasus George Floyd,” ujar pernyataan resmi mereka seperti dilansir Mirror.

“FIFA juga telah berkali-kali menyatakan dengan tegas menentang rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun, dan baru-baru ini memperkuat aturan untuk membantu menghilangkan perilaku semacam itu.”

Lebih lanjut, Presiden FIFA Gianni Infantino bahkan menyebut aksi buka jersey yang dilakukan Sancho layak diberi dukungan dan pujian alih-alih hukuman.

Hal ini berbeda drastis dengan sikap FIFA sebelumnya yang kerap menghukum para pemain yang membuka jersey untuk menunjukkan pesan yang dinilai berbau politis.

“Untuk menghindari keraguan, dalam kompetisi yang digelar FIFA, demonstrasi seperti yang dilakukan para pemain di Bundesliga baru-baru ini seharusnya menerima tepuk tangan, bukan hukuman,” tegas Infantino.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) juga telah menyatakan posisinya dalam kasus tersebut. Mereka menyatakan tidak akan memberikan hukuman jika ada pemain Liga Inggris yang melakukan aksi solidaritas terhadap George Floyd selama pertandingan.