Bola Internasional

Imbas Corona, Klub Elite Liga Inggris Pinjam Duit Rp3,5 Triliun ke Bank

Jumat, 5 Juni 2020 10:55 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Indra Citra Sena
© @SpursOfficial
Pemain Tottenham Hotspur merayakan gol ke gawang Southampton dalam laga babak keempat Piala FA, Kamis (6/2/20) dini hari WIB. Copyright: © @SpursOfficial
Pemain Tottenham Hotspur merayakan gol ke gawang Southampton dalam laga babak keempat Piala FA, Kamis (6/2/20) dini hari WIB.

INDOSPORT.COM - Salah satu klub Elite Liga Inggris, Tottenham Hotspur, menelan kerugian besar akibat pandemi virus corona. Mereka bahkan harus mengajukan pinjaman dalam jumlah besar ke bank lokal.

Dilansir dari Sky Sports, Tottenham Hotspur diperkirakan mengalami kerugian sebesar 200 juta pound (sekitar Rp3,52 triliun).

Untuk meringankan masalah finansial, manajemen telah mengajukan pinjaman sebesar 175 juta pound (sekitar Rp3,08 triliun) ke Bank of England.

Tottenham telah memenuhi syarat COVID Corporate Financing Facility (CCFF) untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga rendah, yaitu sebesar 0,5 persen.

Kerugian yang dirasakan oleh Tottenham adalah dampak dari pandemi virus corona. Pasukan Jose Mourinho masih harus terus merasakan kerugian hingga Juni 2021 lantaran Liga Inggris akan digelar tanpa penonton.

Sementara itu, pihak klub juga tidak bisa mendapatkan pemasukan dari stadion baru mereka yang biasanya dipakai untuk kegiatan non-olahraga.

"Kami selalu menjalankan klub ini dengan basis mandiri secara komersial. Seperti perkataan saya 18 Maret lalu, selama 20 tahun di klub ini, ada banyak rintangan di sepanjang jalan Tapi tidak ada rintangan sebesar ini, pandemi virus corona paling serius dari semuanya," ujar CEO Daniel Levy.

"Saat ini sangat penting untuk semua kalangan bekerja sama. Ilmuwan, pemerintah, dan sektor live events harus menemukan cara aman untuk membawa penonton kembali menyaksikan olahraga dan acara hiburan," sambungnya lagi.

Guna menyelamatkan keuangan klub yang sedang terpuruk, Tottenham harus melakukan pemotongan gaji sebanyak 20 persen kepada 550 staf. Keputusan itu telah mengundang kritikan dari suporter.

Alhasil pada April lalu, Tottenham telah merevisi keputusan mereka dan berjanji akan membayar penuh gaji April dan Mei bagi staf di luar kepelatihan.