In-depth

Menanti Gebrakan Shin Tae-yong Usai Islah dengan PSSI

Rabu, 1 Juli 2020 12:04 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Yanto/INDOSPORT
Usai islah dengan PSSI, pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, pun dituntut untuk segera melakukan gebrakan dalam memimpin Timnas Indonesia. Copyright: © Grafis: Yanto/INDOSPORT
Usai islah dengan PSSI, pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, pun dituntut untuk segera melakukan gebrakan dalam memimpin Timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - Usai islah dengan PSSI, pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, pun dituntut untuk segera melakukan gebrakan dalam memimpin Timnas Indonesia. 

Polemik antara PSSI dan Shin Tae-yong akhirnya menemui titik akhir setelah Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, melakukan perbincangan empat mata dengan nakhoda asal Korea Selatan itu pada 27 Juni 2020. 

Komunikasi kali ini dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom. Di mana selama hampir dua jam Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berdiskusi dengan Shin Tae-yong. Dalam perbincangan tersebut diakui ada komunikasi yang tersumbat antara PSSI dan Manajer Pelatih Timnas Indonesia itu.

"Intinya pertemuan di zoom tersebut tentunya ada komunikasi yang tersumbat antara PSSI dengan yang bersangkutan karena ada kendala COVID-19 kemarin sehingga komunikasi tidak lancar," buka Iriawan.

"Tapi sudah disepakati apa yang kemarin menjadi polemik sudah beliau Shin Tae-yong lupakan. Dia tetap ingin membangun dan melatih sepak bola khususnya untuk melatih timnas," jelas pria yang akrab disapa Iwan Bule ini.

Namun, meski dipastikan kembali melatih Timnas Indonesia, Iriawan ingin agar Shin Tae-yong kembali membuat Road Map terkait program Timnas Indonesia. Sebab program yang lama disinyalir mengalami perubahan karena Pandemi COVID-19.

Islahnya Shin Tae-yong dengan PSSI pun menimbulkan ekspektasi tinggi bagi masyarakat. Publik sepak bola nasional kini menanti gebrakan apa yang akan dibuat oleh Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia. 

Sebab, Shin Tae-yong selama ini menerapkan standar tinggi bagi Timnas Indonesia. Hal ini tercermin dari deretan kritik pedasnya terhadap kualitas para pemain Tanah Air dan manajemen yang dipimpin oleh PSSI