INDOSPORT.COM – Legenda Manchester United, Rio Ferdinand dibuat pusing oleh mantan timnya karena pasifnya pergerakan Setan Merah di bursa transfer. Hal ini menurutnya berbanding terbalik dengan sang rival, Chelsea.
Sebagai salah satu tim besar sarat sejarah, Man United terkenal mudah dalam mendatangkan berbagai pemain. Hal tersebut terbukti sejak awal 2000 an. Tak terhitung berapa banyak talenta hebat yang ingin merapat ke Old Trafford.
Namun, beberapa tahun belakangan, pamor Man United sebagai tim besar nyatanya memudar, terutama di bursa transfer. The Red Devils terkesan kesulitan mendatangkan pemain yang diinginkan.
Hal ini membuat Rio Ferdinand khawatir dengan progress mantan klubnya. Apalagi, Man United perlahan mulai tertinggal dari Chelsea yang di musim panas 2020 ini terkesan mudah dalam mendatangkan pemain.
Rio Ferdinand mengaku tak habis pikir mengapa petinggi Manchester United terkesan lambat dalam negosiasi pemain. Hal ini berbeda dengan Chelsea yang nampak mapan dan siap bernegosiasi dan mendapatkan targetnya tanpa waktu lama.
“Frank (Lampard) membuat transfer pemain seperti hal yang normal, seperti hal yang mudah,” ujar Rio Ferdinand seperti yang dikutip dari laman Metro Sports.
“Chelsea telah melakukan bisnisnya dengan rapi bila dibandingkan dengan timku, Man United. (Di Chelsea) tak ada kabar apa yang terjadi, dan yang Anda lihat tiba-tiba mereka datangkan pemain.
“Itu membuatku dan seluruh fans Man United frustrasi. Kabar (Jadon) Sancho telah diberitakan beberapa bulan lalu, namun belum terjadi sampai saat ini,” pungkasnya.
Apa yang diucapkan Rio Ferdinand memang mengacu pada lambatnya proses negosiasi Man United di musim panas ini. Bahkan, Setan Merah punya kesempatan besar datangkan Sancho pada awal bursa transfer musim panas. Sayang, The Red Devils terkesan menunda-nunda untuk menyelesaikannya.
Sejauh ini Manchester United baru mendatangkan Donny van de Beek. Hal ini berbeda dengan Chelsea yang telah mendatangkan enam pemain anyar dengan total mencapai 200 juta poundsterling (Rp3.8 triliun) lebih.