Liga Indonesia

Persijap Kecewa Nasib Liga 2 Masih Digantung Penuh Ketidakpastian

Kamis, 15 Oktober 2020 10:24 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Media Persijap
Presiden Persijap M. Iqbal ketika memantau para pemainnya berlatih di Jepara. Copyright: © Media Persijap
Presiden Persijap M. Iqbal ketika memantau para pemainnya berlatih di Jepara.

INDOSPORT.COM – Hasil manager meeting antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), dan perwakilan 24 klub Liga 2 pada Selasa (13/10/20) di Royal Ambarrukmo, Sleman ternyata membuat Persijap Jepara semakin bingung.

Pasalnya pada manager meeting tersebut lagi-lagi belum ada kepastian pasti terkait jalannya kompetisi. Manajemen Laskar Kalinyamat pun cukup menyayangkan karena sebagai peserta kompetisi mereka membutuhkan kepastian.

Menurut M. Iqbal Hidayat selaku Presiden Persijap, belum adanya izin dari Kepolisian Republik Indonesia terkait kompetisi baik Liga 2 mau pun Liga 1 membuat komponen sepak bola di Indonesia merasa dirugikan.

"Dari putusan perkembangan rapat PSSI dan LIB di Yogya kemarin, yang di mana belum keluar Ijin Polri untuk dilanjutkannya kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 di bulan November ini, maka kami sangat menyayangkan dengan tidak adanya kepastian terkait keberlangsungan kompetisi di negeri ini,” tutur M. Iqbal melalui rilis resmi klub, Rabu (14/10/20).

Pria yang menjabat sebagai Presiden Persijap sejak tahun 2019 ini lantas mencontohkan beberapa komponen sepak bola Indonesia seperti wasit, pemain, mau pun pelatih menggantungkan hidupnya di dunia si kulit bundar sehingga berharap segera ada kepastian terakit kompetisi.

“Karena ini berdampak pada banyak hal antara lain pemain, pelatih, wasit dan seluruh individu yang mencari nafkah di sepak bola. Tentunya ini menjadi pukulan berat karena iklim tidak kondusif ini sangat tidak sehat dan ke depannya mungkin akan berdampak buruk pada ekosistem sepak bola Indonesia khususnya pada musim ini,” tandasnya.

M. Iqbal juga berharap kepada federasi yakni PSSI dan PT LIB segera melakukan komunikasi dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia supaya secepatnya ada kepastian terkait kompetisi baik Liga 2 dan Liga 1.

“Saya berharap kepada PSSI , PT LIB dan Polri semoga dapat mencapai kesepakatan dan kepastian apakah kompetisi dilanjutkan atau tidak,” tukasnya.

Terakhir, M. Iqbal juga tidak ragu menyebut kompetisi lebih baik dihentikan saja apabila PSSI mau pun PT LIB tidak bisa memberi kepastian dalam waktu dekat karena ketidakpastian berdampak kepada pertanggungjawaban Persijap sebagai klub sepak bola kepada pemain, official mau pun sponsor.

“Bagi kami semua pengurus klub sepak bola di Indonesia ini menjadi satu hal yang sulit diorganisasi, di mana kita punya tanggung jawab terhadap sponsor, pemain untuk memenuhi kewajiban mereka." 

"Jadi ini menjadi iklim yang tidak kondusif. Kami hanya meminta dapat diputuskan apakah kompetisi musim ini dilanjutkan apa tidak, apabila tidak kondusif lebih baik ditiadakan," pungkas M. Iqbal.