Bola Internasional

European Premier League: Siasat Licik Barisan Klub Elit Hancurkan Tradisi Sepakbola Eropa

Rabu, 21 Oktober 2020 15:31 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor:
© INDOSPORT
Lebih dari selusin klub yang berasal dari 5 liga top Eropa berencana untuk membuat kompetisi baru bernama European Premier League. Copyright: © INDOSPORT
Lebih dari selusin klub yang berasal dari 5 liga top Eropa berencana untuk membuat kompetisi baru bernama European Premier League.

INDOSPORT.COM – Lebih dari selusin klub yang berasal dari 5 liga top Eropa (Liga Inggris, Ligue 1, Bundesliga Jerman, Serie A Italia, dan LaLiga Spanyol) berencana untuk membuat kompetisi baru bernama European Premier League yang kemungkinan besar bisa menghancurkan tradisi sepakbola di kancah Eropa.

Tidak diketahui dengan pasti klub mana saja yang ikut mendukung terselenggaranya turnamen elit yang oleh beberapa pihak disebut dengan ‘European Super League’ tersebut.

Namun beberapa klub Liga Inggris seperti Manchester United, Liverpool, dan Tottenham Hotspur secara terang-terangan telah menyatakan dukungan mereka serta akan ikut dalam perundingan yang selambat-lambatnya bakal diselenggarakan tahun 2022 mendatang.

Turnamen antarklub yang rencananya akan mempertemukan klub dari 5 liga top Eropa tersebut kabarnya bakal menyedot dana sebesar 4,6 triliun poundsterling (Rp87,6 triliun).

Sumber dana selangit tersebut akan berasal dari pendanaan yang dilakukan oleh J.P. Morgan & Co. Institusi perbankan kenamaan asal Amerika Serikat yang telah berdiri sejak tahun 1871 lalu.

Laporan dari BBC dan Sky Sports menyebutkan jika turnamen yang dibekingi oleh FIFA ini dimaksudkan untuk mengubah tatanan sepakbola secara global.

Dengan hadiah yang tinggi dan diyakini memiliki nominal sebesar ratusan juta poundsterling tiap musimnya, European Premier League akan menjadi cetak biru dari turnamen sepakbola ideal di masa depan.

Rencananya, turnamen ini akan berisi setidaknya 18 tim yang saling berkompetisi dan bakal dijadwalkan ketika musim reguler Eropa sedang berlangsung.

Beberapa pihak yang pro terhadap ide European Premier League menyatakan jika turnamen ini akan menjadi salah satu perkembangan terpenting di dalam dunia sepakbola modern saat ini.

Sementara bagi beberapa pihak lainnya, ide European Premier League adalah siasat licik yang bisa menghancurkan sejarah panjang tradisi sepakbola Eropa.

UEFA menjadi pihak yang paling keras menolak kehadiran turnamen ini. Mereka menyatakan jika prinsip-prinsip yang akan diterapkan oleh European Premier League hanya akan menghasilkan kompetisi yang membosankan serta bakal menghilangkan sejarah dan tradisi sepakbola di kancah Eropa.

“Prinsip promosi, degradasi, solidaritas antarklub, dan liga yang terbuka tidak bisa diperdebatkan lagi. Hal-hal itulah yang membuat sepakbola di Eropa bekerja,” bunyi pernyataan resmi dari UEFA.

“Hal tersebut jugalah yang membuat Liga Champions bisa menjadi sangat menarik dan dipercaya merupakan salah satu kompetisi olahraga terbaik di dunia.”

Hal senada dilontarkan oleh Kevin Miles selaku CEO Football Supporters' Association yang menyatakan jika ide European Premier League adalah ide ngawur yang menunjukkan jika para bilyuner pemilik klub elit Eropa saat ini mulai lepas kendali.

Jika benar-benar terjadi, bukan tak mungkin jika nantinya European Premier League akan menjadi liga super elit yang bakal menghancurkan tradisi sepakbola Eropa.

Liga Champions, Liga Europa, maupun kompetisi di 5 liga top Eropa lainnya dipastikan tidak akan lagi sama dengan kompetisi yang kita kenal saat ini.

Tak ada lagi hasrat, ambisi, dan solidaritas yang menjadi akar kompetisi yang kita kenal saat ini. Yang kemudian tersisa hanyalah klub-klub yang mengejar keuntungan dan memori akan sejarah panjang tradisi sepakbola Eropa yang dihilangkan secara paksa oleh para bilyuner yang lepas kendali.