In-depth

PSSI Sudah 'Gila' Jika Nekat Gelar 2 Musim dalam Setahun

Selasa, 10 November 2020 21:21 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© stmed.net/Wikipedia
Tergesernya Liga 1 2020 ke 2021 pun menimbulkan spekulasi, apakah PSSI bakal nekat menggelar dua musim liga dalam satu kalender tahun kompetisi. Copyright: © stmed.net/Wikipedia
Tergesernya Liga 1 2020 ke 2021 pun menimbulkan spekulasi, apakah PSSI bakal nekat menggelar dua musim liga dalam satu kalender tahun kompetisi.

INDOSPORT.COM - Tergesernya Liga 1 2020 ke 2021 pun menimbulkan spekulasi, apakah PSSI bakal nekat menggelar dua musim liga dalam satu tahun kalender kompetisi.

Kabar mengecewakan datang dari sepak bola nasional. Tak seperti liga tetangga, kompetisi Shopee Liga 1 2020 akhirnya diputuskan oleh PSSI batal sepenuhnya tahun ini. 

Setelah tiga kali mengalami perubahan jadwal, akhirnya PSSI pada Kamis (29/10/20) resmi mengumumkan kompetisi Shopee Liga 1 2020 ditunda sampai Februari 2021. Putusan tersebut diambil lewat rapat Exco yang berlangsung pada Rabu (28/10/20). 

Gagalnya PSSI dan operator liga, PT LIB, memutar kompetisi Liga 1 dan 2 tahun ini dikarenakan tak adanya lampu hijau dari pihak dari kepolisian terkait izin keramaian sebagai respons atas situasi pandemi COVID-19 di Tanah Air. 

Sebelum akhirnya dihentikan pada Maret lalu, Liga 1 baru berjalan tiga pekan dan Liga 2 baru kick off sementara Liga 2 belum bergulir. Sebelumnya PSSI ingin agar Liga 1 dimainkan di pertengahan tahun sebelum akhirnya mundur ke Oktober. 

Namun, di detik-detik terakhir jelang kick off, izin tak juga keluar dari kepolisian. Padahal, klub-klub telah melakukan persiapan dengan matang demi menyambut lanjutnya liga. 

"Ini kan keinginan teman-teman [klub], semuanya kami kembalikan kepada pihak kepolisian. Ini keinginan kami karena mereka menanyakan bagaimana kepastiannya. Kalau bisa digulirkan tanggal 1 (November) alhamdulillah, kalau tidak Desember, kalau tidak Januari (2021)," ujar Ketum PSSI, Mochamad Iriawan. 

Dua Musim dalam Setahun?

Keputusan ini tentu mengundang kebingungan jika bukan lebih kepada keheranan. Bagaimana tidak, kompetisi Liga musim 2020, tetapi digelar full di 2021?. 

Tentu akan ada sejumlah potensi kekacauan yang menyusul setelah itu. Pertama, mulai dari masalah terkait kontrak pemain. 

Rata-rata pemain asing maupun lokal di klub Liga 1 memiliki kontrak hingga akhir musim atau akhir tahun.

Dengan tidak adanya kompetisi hingga akhir tahun, bisa dipastikan kontrak tersebut berakhir. Hal ini tentu merepotkan karena klub harus melakukan negosiasi ulang, bahkan pemain kesulitan mencari klub baru di luar negeri karena bursa transfer pun telah ditutup.

Masalah berikutnya adalah terkait dengan kalender kompetisi. Jika Liga 1 2020 nantinya digelar 2021, lalu siapa yang bakal mewakilkan Indonesia di Piala AFC 2021? 

Apakah pemenang Liga 2020 atau pemenang Liga 2021? Jika menunggu Liga 1 2021, tentu kompetisi Piala AFC sudah keburu sekesai. 

Kabarnya, PSSI ingin menggelar kompetisi dari Februari sampai bulan Juli. Setelah itu, musim kembali bergulir entah sampai akhir tahun atau berlanjut ke 2022 yang belum ditentukan pastinya.

Jika melihat kebiasaan Liga Indonesia, kompetisi biasanya digelar dalam satu tahun. Jika Liga 1 2021 dipaksakan selesai pada bulan Desember, maka PSSI benar-benar mengambil langkah 'gila'. 

Menggelar satu kompetisi dalam setahun saja repotnya bukan main, apalagi menggelar dua kompetisi sekaligus. 

Langkah paling logis, mau tidak mau untuk beberapa tahun ke depan, PSSI harus mengubah titel Liga 1 seperti layaknya liga-liga di Eropa dengan mengambil kalender paruh tahun. 

Jika memang pada akhirnya gagal menggelar kompetisi, seharusnya lebih baik bagi PSSI jika Liga 2020 dihapuskan saja sekalian dan langsung melaju ke Liga 1 2021.

Terkait perwakilan klub, federasi bisa mengambil dari pemenang Liga 1 tahun 2019. AFC dan FIFA diyakini bakal memaklumi hal tersebut.