In-depth

Runtuhnya Status Eden Hazard Bersama Real Madrid

Jumat, 15 Januari 2021 13:01 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Twitter @ChampionsLeague
Eden Hazard saat mengeksekusi tendangan penalti di laga Inter Milan vs Real Madrid Copyright: © Twitter @ChampionsLeague
Eden Hazard saat mengeksekusi tendangan penalti di laga Inter Milan vs Real Madrid

INDOSPORT.COM – Pamor Eden Hazard meredup seiring keruntuhan Real Madrid. Siapa sangka, pembeliannya bak jadi bencana dan membuatnya menjadi kambing hitam di balik performa melempem El Real.

Real Madrid harus kehilangan satu kesempatan untuk meraih gelar usai tumbang dari Athletic Bilbao di laga Supercopa, Jumat (15/01/20) dini hari WIB.

Los Blancos harus tumbang dengan skor 1-2 dari tim asal Basque tersebut. Kekalahan ini pun membuat Real Madrid harus tersingkir dan gagal melaju ke final.

Kekalahan ini pula menambah panjang derita di kubu Real Madrid. Wajar saja jika menilik perjalanan El Real sejak awal musim 2020/21.

Real Madrid nampak kesulitan di berbagai ajang. Yang paling membekas terutama perjalanannya di babak grup Liga Champions 2020/21 di mana Los Blancos harus memastikan diri lolos hingga laga terakhir.

Di kancah domestik yakni LaLiga Spanyol, Real Madrid memang hanya duduk di tempat kedua. Tapi posisi tersebut jauh dari kata apik jika melihat rival sekotanya, Atletico Madrid nyaman duduk di puncak dengan keunggulan poin empat poin.

Ironisnya lagi, perbedaan poin ini bisa saja melebar mengingat Atletico masih memiliki dua laga tersisa. Jika mampu menang, maka perbedaan poin antara dua tim ibukota ini menjadi 10 poin.

Tak ayal kritik pedas datang ke Real Madrid. Dan yang menjadi sasaran tentunya adalah megabintang yang saat ini mereka punya, yakni Eden Hazard.

Tentu semua sepakat jika Eden Hazard tak memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepadanya sejak datang ke Santiago Bernabeu pada 2019 silam.

Ekspektasi yang datang pun tak lepas dari penampilan impresifnya bersama Chelsea tentunya selain besaran dana yang dikeluarkan Real Madrid untuk mendatangkannya.

Hazard malah kini nampak menjadi beban bagi Real Madrid. Jangankan mengharapkan gol ataupun melihat gocekannya dalam bermain, pria berusia 30 tahun ini malah lebih banyak berada di ruang medis.

Kesulitan Hazard memenuhi ekspektasi pun bisa dikatakan karena cedera yang terus menerus menghampirinya. Bisa dikatakan, tekel-tekel keras yang didapatkannya bersama Chelsea mulai membuat fisiknya menurun.

Puncaknya adalah cedera yang ia dapatkan di musim lalu saat kompatriotnya, Thomas Meunier menjegalnya. Dengan kata lain, pelanggaran tersebut seakan menghabisi karier Hazard yang belum sepenuhnya dimulai bersama Real Madrid.

Cedera ini tak pelak menghantam mentalnya yang kemudian membuat statusnya runtuh bersama Real Madrid. Ketakutan akan cedera yang datang membuat Hazard tak bermain leluasa seperti biasanya.

Hazard dikenal bak belut saat menggiring bola. Sulit untuk merebut bola dari kakinya kecuali dengan melakukan pelanggaran.

Ciri khasnya ini perlahan menghilang karena ketakutan akan cedera yang menghampirinya. Hazard bisa dikatakan takut untuk bermain seperti biasanya.

Hal ini terlihat di laga melawan Athletic Bilbao. Ia selalu gagal melewati pemain lawan dengan ciri khasnya dalam satu jam permainan.

Hilangnya ciri khas dalam menggocek bola pun membuatnya terasingkan. Apalagi di Real Madrid, Hazard tak lagi menjadi poros serangan seperti saat dirinya berada di Chelsea ataupun Lille.

Taktik yang diterapkan Zinedine Zidane pun seakan tak mengeluarkan kemampuan terbaik Hazard sebagai penarik perhatian dan pembuka ruang bagi rekan-rekannya.

Saat di Chelsea, setiap pelatih memberi keleluasaan bagi Hazard dan juga menginstruksikan pemain lainnya untuk memberikan bola ke pemain asal Belgia tersebut.

Selanjutnya, mereka akan mencari ruang sembari menunggu Hazard menuntaskan magisnya dan menarik perhatian para pemain belakang.

Di Real Madrid, hal ini tak terlihat karena poros serangan berasal dari lini tengah. Dan Hazard seakan terasingkan tanpa mendapat banyak kesempatan untuk menunjukkan magisnya.

Mungkin taktik dan cedera lah yang membuat status Eden Hazard runtuh. Siapa sangka, keruntuhannya sendiri bersamaan dengan runtuhnya hegemoni Real Madrid di dua musim terakhir.