In-depth

Usia Uzur dan 10 Bulan Tak Main Bola, Tepatkah AC Milan Rekrut Mario Mandzukic?

Senin, 18 Januari 2021 14:41 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Getty Images
Berusia 34 tahun dan sudah 10 bulan tak turun dalam laga profesional, apakah AC Milan telah blunder mendatangkan seorang Mario Mandzukic? Copyright: © Getty Images
Berusia 34 tahun dan sudah 10 bulan tak turun dalam laga profesional, apakah AC Milan telah blunder mendatangkan seorang Mario Mandzukic?

INDOSPORT.COM - Berusia 34 tahun dan sudah 10 bulan tak turun dalam laga profesional, apakah AC Milan telah blunder mendatangkan seorang Mario Mandzukic?

Mario Mandzukic mengambil keputusan besar setelah menerima tawaran klub dari Qatar, Al-Duhali. Kepindahan bomber uzur asal Kroasia itu ke Timur Tengah dianggap banyak pihak sebagai pengabisan kariernya.

Sebelum memutuskan ke Qatar, Mario Mandzukic memang ambil bagian dalam persaingan sepak bola level tinggi di dua klub raksasa yakni Bayern Munchen dan Juventus. Bukan sekadar numpang lewat, di sana Mandzukic meraih banyak trofi. 

Namun, ketika sebagian orang mengira kariernya tamat, secara mengejutkan pencetak 33 gol untuk Timnas Kroasia itu kembali ke Eropa untuk membela klub yang tak kalah besar, AC Milan. 

Boom! Mungkin itu respons yang bisa diberikan atas kepindahan Mandzukic ke AC Milan. Setelah sejak musim lalu jadi buruan, Mandzukic akhirnya benar-benar bergabung dengan armada Rossoneri lewat kontrak setengah musim. 

Sama seperti Ibrahimovic, nama Mario Mandzukic sempat harum sebagai seorang striker jangkung mematikan. Golnya ke gawang Real Madrid di final Liga Champions tentu tak akan terlupakan. 

Namun, di balik euforia ini, ada sejumlah hal yang mengganjal di hati para Milanisti. Seperti diketahui, Mandzukic datang ke Milan dengan status bebas transfer. 

Mandzukic telah bebas dari kontraknya bersama AL-Duhail. Namun, kali ini ia terlampau 'bebas' sampai-sampai terakhir kali ia main untuk klubnya adalah pada masa sebelum pandemi COVID-19 melanda luas dunia. 

Ya, Liga Qatar tempat Al-Duhail bersaing harus dihentikan pada awal Maret karena meletusnya pandemi COVID-19.  Laga melawan Al-Sailiya SC pada  7 Maret 2020 adalah pertandingan terakhir yang Mandzukic lakoni.

Mandzukic, yang menolak kebijakan pemotongan gaji sebesar 40 persen, akhirnya memilih mengakhiri kontraknya pada 5 Juli 2020, atau sekitar tiga pekan sebelum Liga Qatar kembali digulirkan. 

Setelah itu, Mandzukic tidak menerima tawaran dari klub mana pun. Itu artinya, dari awal tahun 2020 sampai Januari 2021 ini, Mandzukic absen dari panggung sepak bola profesional. 

Dengan usia yang kini genap 34 tahun dan tak adanya pertandingan profesional selama sekitar 10 bulan, Mandzukic pun diragukan untuk tim sebesar AC Milan. Lalu, apakah merekrut Mandzukic merupakan sebuah blunder bagi manajemen I Rossoneri?