Bola Internasional

Mengenang Sosok Gary Cahill, Pembelian Paling Sukses di Bursa Transfer Musim Dingin

Selasa, 2 Februari 2021 18:46 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Bursa transfer musim dingin Januari 2021 telah resmi ditutup. Banyak yang mengira-ngira siapakah yang akan menjadi transfer terbaik di musim dingin. Namun, jika ditilik ke belakang, tak ada yang menandingi transfer Chelsea kala memboyong Gary Cahill.

Bursa transfer musim dingin di bulan Januari tak pernah seramai bursa transfer musim panas. Alasannya mudah, tak banyak tim yang mau melepas bintangnya di pertengahan musim.

Selain itu, penjualan pemain di musim dingin hanya dirasa akan merombak kualitas tim yang telah solid selama paruh musim. Hal ini tentu berimbas pada tim yang ingin membeli pemain.

Belum laga minimnya waktu yang digelar untuk bursa transfer musim dingin. Hal ini menyulitkan tim untuk bernegosiasi. Alhasil, wajar bila bursa transfer musim dingin tak seramai musim panas.

Namun tak jarang tim mendapatkan pemain berkualitas di bursa transfer musim dingin. Salah satunya adalah Chelsea kala mendatangkan Gary Cahill dari Bolton Wanderers.

Cahill didatangkan Chelsea pada bursa transfer musim dingin musim 2011/12. Ia datang tepat pada 16 Januari 2012 dari tim papan bawah, Bolton Wanderers.

Pemain berkebangsaan Inggris ini datang dengan mahar 7 juta poundsterling. Chelsea saat itu berebut dengan Arsenal dan Manchester United demi pemain yang kala itu berusia 26 tahun.

Kala itu, Cahill yang datang dari tim papan bawah pun membuat banyak pihak ragu. Apalagi kala itu Chelsea dihuni oleh bek-bek berkualitas seperti John Terry, David Luiz, dan Branislav Ivanovic.

Namun Gary Cahill dianggap cukup mumpuni untuk menjadi pelapis dan menambah kedalaman skuat di lini belakang. Apalagi dengan statusnya sebagai Homegrown Player yang jelas memberi keuntungan untuk The Blues.

Tak disangka, anggapan dirinya bakal menjadi pelapis malah mampu ia putar balikkan. Badai cedera yang menerpa lini belakang Chelsea membuatnya mendapat kesempatan unjuk gigi.

Cahill pun kerap mengisi starting line up Chelsea di laga-laga penting. Kedatangannya pun berbuah berkah dalam sejarah The Blues.

Berkat kehadiran Cahill, lini belakang Chelsea kian solid dan sulit dibobol (terlepas dari permainan negatif The Blues). Hal tersebut membuatnya mengangkat gelar Piala FA lima bulan setelah berlabuh di Stamford Bridge.

Pencapaian itu tak habis begitu saja. Beberapa hari setelah menjuarai Piala FA, Cahill kembali menjadi aktor penting di balik keberhasilan Chelsea meraih gelar Liga Champions perdananya.

Cahill yang sebelumnya berada di tim papan bawah, mampu menahan gempuran bertubi-tubi Bayern Munchen hingga babak adu penalti. Ketangkasan dan kejeliannya dalam bertahan berbuah gelar Liga Champions.

Setelah enam bulan bersama Chelsea meraih dua gelar bergengsi, Cahill melanjutkan kembali petualangannya bersama The Blues dan meraih beragam gelar lainnya termasuk Liga Inggris, Liga Europa dan Piala Liga.

Siapa sangka, pemain tim papan bawah bisa memberi dampak signifikan dalam tempo waktu lima-enam bulan saja sehingga Chelsea bisa menciptakan sejarah?

Jika menganggap Bruno Fernandes adalah pembelian terbaik di musim dingin, maka bandingkan saja dampak yang ia berikan sejauh ini dengan dampak yang diberikan Gary Cahill yang langsung membawa Chelsea mencetak sejarah dan meraih gelar tertinggi sepanjang berdirinya klub dalam tempo lima bulan.