Liga Spanyol

Anjloknya Barcelona Berawal dari Dicampakkan Pelatih Rekomendasi Guardiola

Jumat, 19 Februari 2021 12:15 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© Getty Images
Anjloknya raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona ternyata bermula dari penolakan kejam pelatih rekomendasi Pep Guardiola, Marcelo Gallardo. Copyright: © Getty Images
Anjloknya raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona ternyata bermula dari penolakan kejam pelatih rekomendasi Pep Guardiola, Marcelo Gallardo.

INDOSPORT.COM - Sempat jadi tim tangguh di LaLiga Spanyol, Barcelona kini tak mampu bersaing dengan rival mulai dari Real Madrid hingga Atletico. Ternyata, anjloknya mereka berawal ketika dapat penolakan dari pelatih rekomendasi Pep Guardiola.

Jauh sebelum memutuskan Ronald Koeman, Catalan sempat menunjuk Quique Setien sebagai pelatih utama selepas pemecatan Ernesto Velverde. Alasannya? Tak lepas dari pola permainan penguasaan bola yang diharapkan bisa memaksimalkan taktik Tiki-Taka.

Maklum saja, tim berbasis di Catalonia itu ingin mengulangi kejayaan treble bareng Guardiola periode 2008-2012. Dulu bersama jebolan La Masia, Andres Iniesta, Xavi, Carles Puyol, dan tentu saja Lionel Messi menjadikan tim ini terkuat pada masanya.

Tapi sayang, ekspektasi mereka dibalas dengan kekecewaan besar yang tak ada duanya. Bagaimana tidak? Setien justru menghancurkan pamor El Barca hingga berkeping-keping, baik ketika lakoni LaLiga Spanyol hingga pentas terakbar Eropa.

Ketika liga domestik direbut oleh Real Madrid belum cukup buruk, insiden pembantaian 2-8 oleh Bayern Munchen di Liga Champions kian buat Messi cs merana. Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Catalan yang minim prestasi kini punya masalah finansial.

Sekarang dinahkodai oleh Koeman, masa depan Barcelona masih belum kunjung terselamatkan usai fakta membuktikan mereka hanya menang lawan tim keroco saja. Jika bisa membalikkan waktu, nasib mereka mungkin saja bisa berubah!

Ya, jauh sebelum Setien, Blaugrana lebih dulu meminta ketersediaan pelatih Marcelo Gallardo pada 2020 lalu. Sebagaimana diketahui juru taktik River Plate ini sempat buat Guardiola terkesima karena sejatinya pantas berkarier di Eropa.