In-depth

Sejarah Perjuangan Heroik Chelsea Cukur Barcelona, Gol Cantik Ronaldinho Sia-sia

Senin, 8 Maret 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Chelsea FC
Bintang Chelsea, Frank Lampard, dan pelatih Jose Mourinho bersuka cita usai mengalahkan Barcelona dalam pertandingan Liga Champions, 8 Maret 2005. Copyright: © Chelsea FC
Bintang Chelsea, Frank Lampard, dan pelatih Jose Mourinho bersuka cita usai mengalahkan Barcelona dalam pertandingan Liga Champions, 8 Maret 2005.

INDOSPORT.COM - Sensasional dan dramatis. Begitulah gambaran singkat mengenai pertandingan babak 16 besar Liga Champions 2004-2005 antara Chelsea versus Barcelona di Stadion Stamford Bridge. 8 Maret 2005. 

Setengah lusin gol tercipta pada malam itu. Pertunjukan bermula tidak lama setelah kick-off ketika Eidur Gudjohnsen membuka skor pada menit ke-8. 

Penyerang berkebangsaan Islandia itu meneruskan umpan terukur Mateja Kezman usai terlebih dulu melakukan gerak tipu dan mengecoh gelandang bertahan Barcelona, Gerard Lopez.

Gol Eidur Gudjohnsen secara otomatis meningkatkan semangat juang rekan setim mengejar ketinggalan agregat skor. Chelsea keok 1-2 dalam leg I yang berlangsung di Camp Nou, dua pekan sebelumnya.

Memasuki menit ke-17, Chelsea kembali sukses menjebol gawang Barcelona melalui aksi Frank Lampard. Dia menyambut bola muntah hasil tembakan Joe Cole yang luput dari tangkapan kiper lawan, Victor Valdes. 

Tak sampai dua menit kemudian, Chelsea menceploskan gol ketiga berkat kecerdikan Damien Duff. Winger asal Republik Irlandia itu berlari di antara barisan pertahanan Barca yang terbuka lebar lalu melepaskan sepakan mendatar melewati sela-sela kaki Valdes.

Ketinggalan 0-3, Barcelona seolah terbangun dari tidurnya. Ronaldinho menipiskan skor lewat eksekusi penalti menyusul handball Paulo Ferreira di kotak terlarang pada menit ke-27. Pertandingan pun semakin seru dan menegangkan.

Sebelum turun minum, Ronaldinho memamerkan sihirnya untuk menyarangkan gol kedua Barcelona. Dia mengirimkan sontekan ringan nan akurat yang mengarah ke tiang jauh tanpa bisa dijangkau oleh kiper Chelsea, Petr Cech. 

Kedudukan 3-2 berarti agregat 4-4 dan Barcelona diuntungkan dengan gol tandang yang lebih banyak. Kelolosan tim kebanggaan publik Catalan ini seakan tinggal menunggu tiupan peluit bubaran dari wasit legendaris, Pierluigi Collina.

Namun, suratan takdir rupanya berkata lain karena kubu Chelsea mampu menjaringkan gol keempat pada menit ke-77. Sang kapten, John Terry, menjadi pahlawan kemenangan berkat ayunan kepala memaksimalkan sepak pojok Damien Duff.