Liga Spanyol

Jadi 'Hantu' di Barcelona, Nasib Antoine Griezmann di Ujung Tanduk

Sabtu, 13 Maret 2021 05:35 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Lanjar Wiratri
© Pedro Salado/Quality Sport Images/Getty Images
Gara-gara tak punya kontribusi nyata bareng raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, nasib Antoine Griezmann jadi kian memperihatinkan. Copyright: © Pedro Salado/Quality Sport Images/Getty Images
Gara-gara tak punya kontribusi nyata bareng raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, nasib Antoine Griezmann jadi kian memperihatinkan.

INDOSPORT.COM - Label hantu nampak layak disematkan kepada Antoine Griezmann yang bermain untuk raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Tak punya manfaat bagi Ronald Koeman, nasibnya pun bakal berakhir tragis.

Ditebus dengan harga luar biasa mahal yakni 120 juta euro (Rp2 triliun), striker Timnas Prancis ini punya performa yang sangat meyakinkan. Bayangkan saja, bersama Atletico Madrid, ia mampu membukukan 133 gol dan 50 assists dalam 257 laga.

Bersama skuat rival LaLiga Spanyol, penyerang berusia 29 tahun ini pun sempat menangi Supercopa de Espana, Liga Europa, UEFA Supercup, dan runner up Liga Champions. Prestasinya bareng Timnas Prancis pun luar biasa yakni juara Piala Dunia.

Tak heran gara-gara terbuai dengan sepak terjang menjanjikan membuat Barcelona kalap meninggalkan kans memuulangkan Neymar dan malah mendatangkan Griezmann. Harapan mereka trio mematikan MSG antara sang bintang dengan Lionel Messi dan Luis Suarez bisa tercipta.

Alih-alih tampil membanggakan, penyerang andalan Tim Ayam Jantan ini malah tampil menyedihkan ketika tak bisa jadi tandem ideal Messi. Diharapkan bisa memperbaiki diri ketika Suarez tersingkir, ia tetap saja tak kunjung tampil gemilang saat dilatih Koeman.

Punya kesempatan besar ketika Ansu Fati dan Philippe Coutinho absen, penyerang bernomor punggung tujuh ini malah sempat puasa gol dalam 10 pertandingan terakhir. Torehkan 12 gol musim ini, ia punya penyakit inkonsistensi hingga buat publik geram.

Salah satunya datang dari eks striker Barcelona, Hristo Stoichkov yang merasa keberadaan Griezmann 'hilang' dalam jajaran 11 pemain di lapangan. Sudah jatuh tertimpa tangga, nasib pemain ini pun miris ketika Joan Laporta jadi presiden klub.