Liga Indonesia

Soal Sanksi Berat dari FIFA, PSM Makassar Ingin Mediasi ke PSSI

Minggu, 14 Maret 2021 06:12 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
CEO klub Liga 1 PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Copyright: © Adriyan Adirizky/INDOSPORT
CEO klub Liga 1 PSM Makassar, Munafri Arifuddin.

INDOSPORT.COM – Chief Executive Officer (CEO) PSM Makassar, Munafri Arifuddin, ingin meminta ruang mediasi kepada PSSI untuk membahas sanksi berat dari FIFA.

Sebagaimana diketahui, klub kebanggaan publik Sulawesi Selatan ini dilarang mendaftarkan rekrutan anyarnya selama tiga periode transfer atau hingga awal 2023 mendatang.

Hukuman berat tersebut hadir setelah PSM Makassar dilaporkan ke FIFA oleh pemain asingnya musim lalu, Giancarlo Lopes Rodrigues, lantaran gajinya tertunggak selama 10 bulan.

Menyikapi hal tersebut, Munafri Arifuddin mengaku ingin melakukan pertemuan dengan PSSI untuk menjelaskan akar masalah sehingga gagal memenuhi hak para pemainnya.

Ia menyebut tertunggaknya gaji pemain disebabkan oleh minimnya pemasukan klub menyusul terhentinya kompetisi Liga 1 2020 akibat wabah pandemi Covid-19.

"Kami masih membahasnya karena ini kan diakibatkan oleh kondisi yang tidak biasa, alias extraordinary," ungkap Munafri kepada awak INDOSPORT, Sabtu (13/03/21).

"Bagaimanapun caranya kami akan terus berusaha untuk berbicara  dan meyakinkan PSSI apa yang menjadi penyebab sehingga sanksi dari FIFA itu ada," kata Munafri, menambahkan.

Akibat sanksi berat tersebut, sejumlah pilar musim lalu seperti Ezra Walian, Ferdinand Sinaga, Osas Saha, Firza Andika, Bayu Gatra, dan Miswar Saputra memilih hengkang.