Liga Italia

Kenyataan Pahit Juventus Usai Inter Milan Juara Serie A, Ronaldo Biang Keroknya

Senin, 3 Mei 2021 15:36 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© Alessandro Sabattini/Getty Images
Ketika Inter Milan juara Serie A Liga Italia, kenyataan pahit harus diterima Juventus jika Cristiano Ronaldo-lah yang jadi biang keroknya. Copyright: © Alessandro Sabattini/Getty Images
Ketika Inter Milan juara Serie A Liga Italia, kenyataan pahit harus diterima Juventus jika Cristiano Ronaldo-lah yang jadi biang keroknya.

INDOSPORT.COM - Inter Milan berhasil tertawa terakhir usai juara Serie A Liga Italia 2020-2021. Takhta juara langganannya telah direbut, semua bukan salah pelatih Andrea Pirlo, melainkan Cristiano Ronaldo.

Ketika Jose Mourinho membantu torehan Scudetto sekaligus treble winners legendaris bagi kubu biru hitam 2009-2010, tak ada lagi keajaiban yang bisa terjadi. Ya, setelah itu pula performa tim meredup lewat berbagai kegagalan lakoni liga domestik.

Bayangkan saja, ketika Juve selaku rival ditukangi oleh Antonio Conte di musim berikutnya, La Beneamata sama sekali tak punya kesempatan raih juara liga. 11 Tahun lamanya, mereka hanya berada dalam bayang-bayang juara usai kerap finis di posisi dua klasemen.

Begitupun musim lalu, sebelum akhirnya Conte dengan skema pembelian pemain-pemain buangan dari klub Liga Inggris membuahkan hasil fantastis! Sebagaimana diketahui, ia sempat datangkan Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Ashley Young, hingga Christian Eriksen.

Sempat dipecundangi Cristiano Ronaldo dkk musim lalu tak buat mereka menyerah, malahan juara Serie A Liga Italia akhirnya sukses digasak Inter Milan musim ini. Beragam spekulasi pun muncul mengingat Juventus, juara bertahan punya rekor nyaris sempurna.

Selama sembilan musim beruntun, Bianconeri memang tanpa cela selalu saja menangi Serie A mulai dari masa kepelatihan Conte (2011-2014), Massimiliano Allegri (2014-2019), dan Maurizio Sarri (2019-2020). Mereka pun terpuruk ketika ditukangi Pirlo.

Bisa dibilang, pelatih yang minim pengalaman itu dituding jadi alasan payahnya tim asal Turin. Akan tetapi, fakta berkata lain ketika beberapa bukti justru menunjukkan Ronaldo-lah biang keroknya.