In-depth

Sejarah Gol Supermahal Rp17,3 Triliun! Pemicu Roman Abramovich Beli Chelsea

Selasa, 11 Mei 2021 12:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Chelsea FC
Selebrasi gelandang Chelsea, Jesper Gronkjaer, usai membobol gawang Liverpool dalam pertandingan Liga Inggris, 11 Mei 2003. Copyright: © Chelsea FC
Selebrasi gelandang Chelsea, Jesper Gronkjaer, usai membobol gawang Liverpool dalam pertandingan Liga Inggris, 11 Mei 2003.

INDOSPORT.COM - Sekilas tak ada yang benar-benar istimewa dalam laga pamungkas Liga Inggris 2002-2003 antara Chelsea menghadapi Liverpool. Tajuk duel memang pertaruhan tiket terakhir ke Liga Champions, tapi rupanya terselip satu kejadian lain yang jauh lebih krusial.

Ketika itu, Chelsea mesti berjuang habis-habisan dalam partai penentuan demi memperebutkan posisi keempat klasemen yang bakalan berujung jatah terakhir Liga Champions. Tripoin menjadi harga mati bagi armada Claudio Ranieri, 11 Mei 2003.

Pengamat menjagokan Liverpool karena lebih berpengalaman dan menyimpan catatan apik selalu lolos ke Liga Champions dalam dua musim terdahulu, sedangkan Chelsea baru sekali mencicipi gemerlap kejuaraan antarklub terelite seantero Benua Biru, yakni pada edisi 1999-2000.

Prediksi pengamat mendekati kenyataan tatkala Liverpool sanggup membuka skor terlebih dulu melalui Sami Hyypia pada menit ke-10. Dia menyambut tendangan bebas Danny Murphy dengan tandukan akurat dari jarak dekat yang tak bisa dihentikan kiper Chelsea, Carlo Cudicini.  

Namun, keunggulan Liverpool rupanya cuma bertahan tiga menit saja. Chelsea menyamakan kedudukan berkat aksi Marcel Desailly yang begitu jeli mengarahkan sundulan ke pojok bawah gawang Jerzy Dudek menyambut umpan silang Jesper Gronkjaer.

Berselang 13 menit kemudian, Chelsea berbalik unggul setelah Gronkjaer menceloskan bola lewat tendangan melengkung keren dari jarak 15 meter. Gelandang berkebangsaan Denmark itu sekaligus menentukan kemenangan tim mengingat tak ada lagi gol yang tercipta di sisa waktu.

Suka Chelsea, duka Liverpool. Kekalahan ini turut memperpanjang catatan minor di Stamford Bridge berupa paceklik menang selama 14 pertandingan sejak 16 Desember 1989, bukan hanya di Liga Inggris, melainkan juga di Piala FA. 

Kekecewaan Liverpool semakin lengkap dengan kartu merah yang diterima Steven Gerrard. Dia mesti diganjar kartu kuning kedua akibat melanggar keras Graeme Le Saux pada menit ke-90.

Prestasi Claudio Ranieri meloloskan Chelsea ke panggung Liga Champions patut digaris bawahi karena memfasilitasi perjalanan menuju level elite pada musim berikutnya seiring akuisisi klub oleh taipan asal Rusia, Roman Abramovich.

Media-media Inggris bahkan menyebut kemenangan Chelsea di pertandingan pamungkas Liga Inggris 2002-2003 berpengaruh signifikan terhadap minat Abramovich mengambil alih klub.