Liga Indonesia

Lebaran di Tengah Pandemi, Ini Kata Komisaris Persib Umuh Muchtar

Jumat, 14 Mei 2021 12:38 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Yosef Bayu Anangga
© Arif Rahman/INDOSPORT
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, merasa hari raya Idulfitri selalu berbeda tiap tahunnya, apalagi lebaran 2021 masih di tengah pandemi corona atau covid-19. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, merasa hari raya Idulfitri selalu berbeda tiap tahunnya, apalagi lebaran 2021 masih di tengah pandemi corona atau covid-19.

INDOSPORT.COM - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, merasa hari raya Idulfitri selalu berbeda tiap tahunnya, apalagi lebaran 2021 masih di tengah pandemi corona atau covid-19.

Menurut pria yang akrab disapa Pak Haji ini, dampak dari pandemi corona sangat terasa oleh semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Salah satu di antaranya, terbatasnya aktivitas masyarakat seperti larangan mudik untuk mencegah penyebaran virus covid-19.

"Ya lebaran selalu berbeda beda ya, tahun ini covid ini sangat merugikan semua pihak, sangat dirugikan dengan covid, pemerintah juga dirugikan dengan covid, masyarakat semua, aturan juga pada akhirnya banyak aturan," kata Umuh, Kamis (13/05/21).

Menurut petinggi Persib ini, keputusan pemerintah yang mengeluarkan aturan larangan mudik Lebaran pada tahun 2021, bukan tanpa alasan. Pasalnya, pandemi corona saat ini masih belum terkendali, sehingga dengan diberlakukannya aturan tersebut diharapkan bisa mencegah penyebaran virus covid-19.

"Pemerintah juga sayang dengan warganya, jadi mengeluarkan aturan-aturan seperti pulang kampung tidak boleh, kenapa harus seperti itu, ini kan darurat. Ini musibah dan membahayakan otomatis lebih baik kan menyelamatkan nyawa dulu, jiwa dulu," ungkapnya.

"Ini apalagi seperti yang mau mudik, yang mau mudik ini kan tidak tahu orangnya di antaranya ada yang kena, ini bukan hanya larangan tapi pasti ada yang kena, nanti misalkan pulang ke kampungnya, keluarganya kena, kampungnya kena," lanjut Umuh Muchtar.