Liga Spanyol

5 Kesalahan yang Bikin Barcelona Gagal Juara LaLiga Spanyol Musim Ini

Minggu, 23 Mei 2021 08:40 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
 Copyright:

INDOSPORT.COM Barcelona finis di peringkat 3 LaLiga Spanyol musim ini dengan gelar juara menjadi milik Atletico Madrid. Berikut 5 alasan di balik kegagalan Barca di liga domestik.

Barcelona mengawali musim ini dengan menunjuk pelatih baru, Ronald Koeman. Sukses sebagai pelatih di Ajax dan PSV, serta pengalaman memenangkan 4 trofi LaLiga Spanyol saat menjadi pemain Barcelona menjadi salah satu alasan ditunjuknya pria Belanda itu.

Namun, bersama Koeman performa Barcelona tak terlalu memuaskan. Meski sukses memenangi Copa del Rey, Lionel Messi dkk gagal meraih trofi Liga Champions dan LaLiga Spanyol.

Di Liga Champions, mereka disingkirkan Paris Saint-Germain di 16 besar. Sementara itu di LaLiga Spanyol, tim asal Catalan itu finis di peringkat 3 di bawah Atletico Madrid yang jadi juara dan Real Madrid yang finis sebagai runner up.

Sejumlah kesalahan yang dilakukan baik oleh manajemen klub maupun pelatih Ronald Koeman dinilai menjadi penyebab kegagalan Barcelona di LaLiga Spanyol. Dilansir Sportskeeda, ada setidaknya 5 blunder yang dibuat oleh Blaugrana musim ini.

Apa saja kelima kesalahan tersebut? Berikut ini ulasannya:

5. Membarter Arthur Melo dengan Miralem Pjanic

Barcelona membuat keputusan mengejutkan dengan membarter Arthur Melo dengan Miralem Pjanic (Juventus).

Keputusan ini dikecam fans karena Arthur yang baru berusia 24 tahun dinilai tampil apik bagi Blaugrana musim sebelumnya dan bisa jadi andalan masa depan, sedangkan Pjanic sudah 31 tahun dan mulai menunjukkan penurunan.

Terbukti, kedua pemain tersebut sama-sama gagal di klub baru mereka. Arthur tercatat hanya 13 kali jadi starter di Serie A Italia bersama Juve, sedangkan Pjanic bahkan hanya 6 kali menjadi pemain mula di LaLiga bersama Barca. Pjanic pun kini santer akan didepak di bursa transfer musim panas nanti.

4. Mengabaikan Riqui Puig

Akademi La Masia dinilai gagal melahirkan bintang baru di beberapa musim terakhir. Kemarau tersebut diharapkan bisa diakhiri musim ini oleh Riqui Puig, yang tampil gemilang di Barcelona B. Dengan kemampuan passing dan kreativitas tinggi, Puig dinilai bisa penerus Andres Iniesta.

Sayangnya, meski kerap mengandalkan sosok muda seperti Ansu Fati dan Pedri, Ronald Koeman malah mengabaikan Riqui Puig. Meski dimainkan 14 kali di LaLiga Spanyol musim ini, Puig hanya 2 kali menjadi starter. Sementara itu, Pedri tampil 37 kali alias hanya absen sekali, dengan 28 kali sebagai starter.