In-depth

Sejarah Pupusnya Pesta HUT Seabad Juventus Akibat Ulah Borussia Dortmund

Jumat, 28 Mei 2021 15:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© UEFA
Pemain Borussia Dortmund bersorak-sorai saat menjuarai Liga Champions usai mengalahkan Juventus di final, 28 Mei 1997. Copyright: © UEFA
Pemain Borussia Dortmund bersorak-sorai saat menjuarai Liga Champions usai mengalahkan Juventus di final, 28 Mei 1997.

INDOSPORT.COM - 1997. Tahun ini bermakna ganda bagi para Juventini alias tifosi Juventus karena terdapat momen spesial sekaligus momen pahit dalam waktu bersamaan, yakni hari jadi ke-100 dan kekalahan di final Liga Champions.

Juventus berpeluang mengukir rekor abadi sebagai tim pertama yang mampu menjuarai Liga Champions secara beruntun. Semakin terasa istimewa mengingat klub berjulukan La Vecchia Signora alias Si Nyonya Tua ini juga sedang merayakan ulang tahun seabad sejak 1897.

Kendati begitu, rencana pesta Juventus hancur berkeping-keping akibat ulah Borussia Dortmund, khususnya tiga nama, yaitu Karl-Heinz Riedle, Andreas Moller, dan Lars Ricken. Kolaborasi trio Jerman ini berbuah kemenangan 3-1 bagi timnya, 28 Mei 1997.

Riedle menyumbangkan dua gol, masing-masing pada menit ke-29 dan 34. Striker yang identik dengan nomor punggung 13 itu dapat menggetarkan gawang Angelo Peruzzi berkat bantuan assist brilian Moeller.

Kejeniusan Andreas Moeller melepas operan akurat kembali terlihat selepas turun minum. Kali ini dia mengirimkan assist kepada wajah muda jebolan akademi Borussia Dortmund, Lars Ricken. 

Para penonton yang turut menyaksikan momen bersejarah itu hampir tak percaya. Juventus sebetulnya lebih mentereng secara materi pemain karena diperkuat oleh Zinedine Zidane, Didier Deschamps, Alen Boksic, Christian Vieri, dan Alessandro Del Piero, tapi tetap saja keok.

Pembunuh mental bertanding Juventus malam itu adalah Ricken. Kabarnya seluruh Juventini masih bernyanyi sebelum gol ketiga Dortmund, namun segera pulang berbondong-bondong begitu timnya ketinggalan 1-3.

“Mungkin kalian tidak percaya, tapi Riedle sempat bercerita tentang mimpinya semalam sebelum laga final. Dia bermimpi mencetak dua gol dan hal itu menjadi kenyataan,” cetus bek Borussia Dortmund, Stefan Reuter.

Juventini boleh kecewa, tapi fans Dortmund langsung menggelar pesta besar-besaran. Kapan lagi mereka bisa merengkuh trofi Liga Champions di markas milik musuh bebuyutan, Bayern Munchen. Momen serupa belum tentu terjadi setiap 50 atau bahkan 100 tahun.