Bola Internasional

Jerman dan Krisis Lini Serang Jelang Euro 2020: Bakal Sulit Raih Juara?

Jumat, 4 Juni 2021 17:03 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Getty Images
Jerman dan Krisis Lini Serang Jelang Euro 2020: Bakal Sulit Raih Juara? Copyright: © Getty Images
Jerman dan Krisis Lini Serang Jelang Euro 2020: Bakal Sulit Raih Juara?

INDOSPORT.COM – Alarm bahaya Timnas Jerman jelang tampil di gelaran Euro 2020, dimana krisis lini serang masih jadi persoalan utama dan berpotensi sulitkan langkah Der Panzer raih gelar juara.

Jelang gelaran Euro 2020 pada bulan Juni mendatang, Timnas Jerman sendiri telah mengumumkan 26 pemain yang bakal jadi tumpuan sejak babak penyisihan grup.

Beberapa nama lama masih mendominasi skuad Jerman, seperti Manuel Neuer, Mats Hummels, hingga Thomas Müller yang diharapkan bisa jadi mesin gol.

Secara materi pemain yang dibawa saat ini, Timnas Jerman masih berada di jajaran atas para peserta Euro 2020 dan punya kans besar untuk menjuarai kompetisi empat tahunan ini.

Namun jika berkaca dalam beberapa pertandingan terakhir, Timnas Jerman punya satu pekerjaan rumah cukup besar dan wajib diselesaikan jelang kick off perdana penyisihan grup.

Permasalahan tersebut adalah ketajaman lini serang, yang dalam setahun terakhir ini belum menunjukkan progres cukup positif. Melansir dari laman resmi federasi Timnas Jerman, diketahui bahwa pelatih Joachim Loew memanggil tiga pemain depan untuk ajang Euro 2020 yakni Kevin Volland, Serge Gnabry dan Timo Werner.

Sayangnya, tiga pemain yang dipanggil tersebut belum mampu menjawab persoalan krisis gol Jerman. Terbukti, di sepanjang tahun 2021 ini hanya Serge Gnabry yang bisa catatkan nama di papan skor.

Sisanya, gol-gol Timnas Jerman berasal dari pemain tengah hingga barisan pertahanan, dimana Ilkay Gundogan jadi paling produktif dengan mencetak dua gol saat menghadapi Makedonia Utara serta Islandia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Minimnya jumlah gol dari para striker, jadi hal yang cukup riskan buat Timnas Jerman. Meski gaya main Joachim Loew memang lebih mengandalkan kecepatan para sayap serta gelandang yang kerap lepaskan sepakan jarak jauh, namun adanya sosok goal getter di ujung tombak bisa memperbesar peluang meraih kemenangan.

Ingat kembali saat Jerman hadapi Makedonia Utara pada 31 Maret 2021 silam. Di partai lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa tersebut, Joachim Loew coba memainkan tiga pemain sayap sebagai penyerang.

Mereka adalah Kai Havertz, Leroy Sané dan Serge Gnabry. Khusus nama terakhir, Loew memaksanya jadi ujung tombak, padahal Serge Gnabry lebih sering beroperasi sebagai pemain sayap di sektor kiri atau kanan.

Hasilnya, Jerman hanya mampu mencetak satu gol padahal statistik menyebut jika Der Panzer mampu lepaskan 11 tembakan sepanjang 90 menit pertandingan. Di akhir laga, Jerman pun harus takluk dari Makedonia Utara usai Goran Pandev dan Eljif Elmas sukses jebol jala Ter Stegen.

Kejadian serupa terjadi saat hadapi Denmark pada 2 Juni 2021 lalu. Kembali turunkan Leroy Sané dan Serge Gnabry plus Thomas Muller sebagai ujung tombak, Jerman lagi-lagi kesulitan cetak gol.

Meski ada Thomas Muller yang punya statistik gol mentereng, namun pemain 31 tahun ini tak bisa berbuat banyak lantaran gaya mainnya memang bertipe pendukung, bukan eksekutor gol utama.

Thomas Muller baru bisa maksimal saat ada striker yang mampu menarik pemain bertahan lawan, serta memaksimalkan bola-bola umpan di kotak 16. Sayangnya di laga kontra Denmark kemarin, Serge Gnabry kurang bisa menjalani peran tersebut.

Jerman pun akhirnya hanya bisa bermain imbang 1-1. Menariknya, gol semata wayang tuan rumah dicetak oleh Florian Neuhaus yang berposisi sebagai gelandang. Hasil yang mengindikasikan bahwa lini serang Timnas Jerman sedang tidak dalam kondisi baik.