In-depth

Sejarah Sekuel Kisah Gol Hantu Wembley 1966, Jerman Balaskan Dendam Kesumat!

Senin, 14 Juni 2021 09:25 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© DFB
Striker legendaris Jerman, Gerd Muller, mencetak gol kemenangan dalam pertandingan perempat final Piala Dunia kontra Inggris, 14 Juni 1970. Copyright: © DFB
Striker legendaris Jerman, Gerd Muller, mencetak gol kemenangan dalam pertandingan perempat final Piala Dunia kontra Inggris, 14 Juni 1970.

INDOSPORT.COM - Konsep karma dalam kehidupan bukanlah isapan jempol belaka. Timnas Inggris mengalaminya pasca-final Piala Dunia 1966 yang terkenal akan kontroversi bertajuk "Gol Hantu Wembley".

Ketika itu, Inggris yang berstatus tuan rumah bersua Jerman Barat di partai puncak. Trofi Piala Dunia berhasil direngkuh selepas mendulang kemenangan 4-2 dalam pertandingan sengit selama 90 menit plus setengah jam babak ekstra.

Namun, gol ketiga Inggris yang tercipta lewat sepakan kaki kanan Geoff Hurst dianggap tidak sah oleh Jerman. Tak mengherankan karena tayangan lambat memperlihatkan bola sama sekali belum melewati garis gawang. 

Wasit Gottfried Dienst asal Swiss sempat ragu dengan gol itu, tapi kemudian mengesahkan setelah mendapat tanda dari asistennya, Tofik Bahramov. Jerman Barat merasa dirampok, sehingga menyimpan dendam kesumat kepada Inggris.

Berselang empat tahun, suratan takdir toh kembali mempertemukan Inggris dengan Jerman. Arenanya kali ini adalah perempat final Piala Dunia yang berlangsung di Estadio Camp Nou Leon, Meksiko, 14 Juni 1970.

Inggris berpredikat jawara bertahan sekaligus favorit juara, sedangkan Jerman menggunakan bahan bakar dendam 1966 ditambah ketajaman penyerang legendaris bernama Gerd Muller yang kala itu masih berusia 25 tahun.
 
Seperti biasa, Inggris menerapkan strategi klasik kick and rush dengan memaksimalkan kecepatan dua pemain sayap dalam menyisir sisi lapangan. Gol pembuka tercipta berkat tusukan maut gelandang sayap kanan, Alan Mullery, pada menit ke-31.

Legenda Tottenham Hostpur dan Fulham ini melakukan kerja sama apik dengan Francis Lee dan Keith Newton. Dia melepas tembakan jarak dekat setelah berlari diagonal mengejar umpan silang matang dari Newton.

Keunggulan Inggris bertambah pada menit ke-49. Keith Newton lagi-lagi memperlihatkan kebolehan menciptakan peluang buat rekan setim, tapi gantian Martin Peters yang meneruskan bola ke gawang Jerman.

Tertinggal dua gol, pelatih Jerman, Helmut Schon, menurunkan Juergen Grabowski untuk menggantikan Reinhard Libuda pada menit ke-55. Strategi ini berjalan baik mengingat stamina sang pemain pengganti masih penuh sehingga merepotkan barisan pertahanan Inggris.

Determinasi Grabowski menular kepada Franz Beckenbauer dkk. Berbanding terbalik dengan Inggris yang justru semakin kendur, terlebih setelah Jerman menipiskan skor lewat aksi Beckenbauer (68’) dan Bobby Charlton ditarik keluar dua menit kemudian.

Jerman Barat akhirnya berhasil menyamakan kedudukan via tendangan parabola Uwe Seeler pada menit ke-82. Kapten Tim Panser tersebut meloloskan diri dari jebakan offside Inggris, lalu mengecoh kiper Peter Bonetti.

Skor sama kuat 2-2 membuat duel berlanjut ke babak ekstra. Di sinilah Inggris memperlihatkan gelagat bakal kalah karena stamina para pemain terkuras meladeni permainan Jerman yang begitu ngotot mengupayakan kemenangan.