In-depth

Sejarah Antiklimaks Totaalvoetbal Belanda, Juara Tanpa Mahkota Piala Dunia 1974

Rabu, 7 Juli 2021 15:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© FIFA
Striker Belanda, Johan Neeskens, mengeksekusi penalti dalam pertandingan final Piala Dunia kontra Jerman Barat, 7 Juli 1974. Copyright: © FIFA
Striker Belanda, Johan Neeskens, mengeksekusi penalti dalam pertandingan final Piala Dunia kontra Jerman Barat, 7 Juli 1974.

INDOSPORT.COM - Di Piala Dunia 1974, Belanda merupakan tim paling dinanti penampilannya oleh penonton. Peragaan taktik totaalvoetbal, yang mewajibkan seluruh pemain De Oranje menyerang dan bertahan sama baik sepanjang laga, menjadi alasannya.  

Selain itu, skuat Belanda juga berisikan pemain-pemain legendaris sekaliber Ruud Krol, Rene van de Kerkhof, Johan Neeskens, dan Johan Cruyff. Semua lawan dilibas dalam perjalanan menuju final, kecuali Swedia yang mampu menahan imbang di penyisihan grup.

Pada partai final yang berlangsung pada 7 Juli 1974, Belanda berjumpa tim tuan rumah, Jerman Barat. Pasukan Oranye kembali diunggulkan oleh publik. 

Mereka langsung menyerang begitu wasit asal Inggris, Jack Taylor, meniup peluit pertanda sepak mula. Johan Cruyff merangsek masuk ke kotak penalti Jerman Barat tak lama setelah kick-off. 

Panik dengan serangan kilat Belanda, gelandang Uli Hoeness terpaksa melanggar Cruyff di area terlarang. Wasit Jack Taylor pun menunjuk titik putih dan menghadiahi Tim Oranye tendangan penalti.

Johan Neeskens yang maju mengambil penalti sukses melaksanakan tugasnya dengan baik. Belanda memimpin 1-0 saat pemain Jerman Barat sama sekali belum menyentuh bola. Optimisme pasukan Rinus Michels semakin tinggi.

Namun, Jerman Barat pantang menyerah sebelum laga berakhir. Gol Johan Neeskens seolah menjadi titik balik permainan Franz Beckenbauer dkk. 

Mereka balik menyerang dan mendapat kesempatan menyamakan skor ketika mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-25 yang kemudian tidak disia-siakan oleh Paul Breitner.

Usai gol tersebut, pemain Jerman Barat kian bersemangat. Mereka pun berhasil membalikan keadaan melalui tembakan jarak dekat Gerd Mueller. Skor 2-1 untuk keunggulan Tim Panser bertahan hingga jeda.

Memasuki babak kedua, Belanda berusaha keras mengambil alih kendali, tapi gagal mempertahankan ritme permainan. Johan Cruyff, yang notabene merupakan dirigen totaalvoetbal, mendapat pengawalan ekstra ketat dari Berti Vogts.

Keunggulan tuan rumah tak berubah hingga bubaran. Jerman Barat berhak merengkuh trofi Piala Dunia kedua sepanjang sejarah, menyusul prestasi edisi 1954.