In-depth

Sejarah Noktah Masa Lalu Argentina dan Intimidasi Sia-sia Diego Simeone

Rabu, 14 Juli 2021 12:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© El Grafico
Pertandingan Copa America antara Amerika Serikat versus Argentina, 14 Juli 1995. Copyright: © El Grafico
Pertandingan Copa America antara Amerika Serikat versus Argentina, 14 Juli 1995.

INDOSPORT.COM - Amerika Serikat barangkali dikenal sebagai negara adidaya dalam hal kekuatan militer, ekonomi, dan politik. Di Benua Merah, tak ada satu pun negara lain yang bisa menandingi kedigdayaan Negeri Paman Sam.

Lain lagi ceritanya bila aspek bergeser ke olahraga paling populer sejagat, yakni sepak bola. Amerika Serikat jelas inferior dibanding tim-tim raksasa Latin yang pernah memenangi trofi Piala Dunia seperti Argentina, Brasil, dan Uruguay.

Namun, terdapat suatu masa di mana Amerika Serikat mampu menjungkalkan raksasa Latin plus menorehkan aib bagi para pemainnya. Momen ajaib itu terjadi dalam pertandingan pamungkas fase grup Copa America 1995 kontra Argentina.

Bisa ditebak, Amerika Serikat sama sekali tak diunggulkan justru menang atas Argentina. Skuat bertabur bintang semacam Gabriel Batistuta, Ariel Ortega, dan Diego Simeone serta predikat jawara bertahan Copa America menjadi alasannya.

Argentina juga meladeni Amerika Serikat dengan modal sempurna berupa dua kemenangan atas Bolivia (2-1) dan Cile (4-0) di partai terdahulu. Mereka hampir pasti menggenggam tiket ke perempat final sebagai juara grup. 

Berada di atas angin, Argentina meremehkan lawannya. Hal ini menjadi bumerang mengingat kubu Amerika Serikat malahan semakin termotivasi meruntuhkan keangkuhan sang juara bertahan Copa America, 14 Juli 1995.

Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Amerika Serikat berbuah manis ketika Frank Klopas sukses membuka skor melalui sepakan mendatar nan bertenaga menuntaskan kemelut di kotak penalti Argentina pada menit ke-20.

“Sebisa mungkin saya berusaha melepaskan tembakan rendah ke pojok kiri bawah gawang Argentina,” kata Klopas seperti dikutip dari The Guardian.  

Memimpin satu gol, Amerika Serikat tak lantas mengendurkan tekanan. Eric Wynalda dkk. malah kian bersemangat menambah keunggulan lewat akselerasi kedua pemain sayap, Cobi Jones dan Earnie Stewart.

Memasuki menit ke-31, Jones menyisir sisi kiri pertahanan lawan lalu mengirimkan umpan silang rendah kepada Alexi Lalas yang berlari lalu menyambar bola secepat kilat. 

Kiper Argentina, Carlos Bossio, tak berdaya lantaran si kulit bundar melaju mulus menuju gawang melewati sela-sela kakinya. Amerika Serikat menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol tanpa balas.

Argentina meradang. Pelatih Daniel Passarella lantas menurunkan Diego Simeone untuk meningkatkan daya serangan tim sekaligus mengintimidasi lawan.

Kehadiran Simeone membuat tensi pertandingan semakin panas di babak kedua. Dia sempat menghampiri Eric Wynalda dan melontarkan kata-kata bernada ancaman yang bertujuan menghancurkan mental bertanding Amerika Serikat.

“Diego Simeone jelas-jelas mengatakan bahwa ia akan membunuh kami. Bila Anda menonton laga itu, Simeone sengaja melanggar Thomas Dooley supaya bisa memulai perkelahian dengan kami,” cetus Wynalda.