In-depth

Sejarah Takdir Tak Terduga Jepang, Juara Piala Dunia Pasca-Diterjang Tsunami

Sabtu, 17 Juli 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© JFA
Ekspresi bahagia segenap pemain Jepang saat menjuarai Piala Dunia Wanita usai mengalahkan Amerika Serikat di final, 17 Juli 2011. Copyright: © JFA
Ekspresi bahagia segenap pemain Jepang saat menjuarai Piala Dunia Wanita usai mengalahkan Amerika Serikat di final, 17 Juli 2011.

INDOSPORT.COM - Sepak bola terkadang berpihak kepada realisasi dongeng yang sulit dicerna oleh akal sehat manusia. Salah satu contoh dongeng paling nyata yaitu kesuksesan Jepang membawa pulang trofi Piala Dunia Wanita 2011. 

Jalan cerita Jepang menyerupai kisah heroik Yunani di Euro 2004, yang notabene menempati urutan buncit dalam bursa juara sebagian besar rumah taruhan, serta keperkasaan Italia menjuarai Piala Dunia 2006 di tengah belitan skandal calciopoli.

Siapa berani mengunggulkan Jepang di Piala Dunia Wanita 2011? Prestasi terbaik para Srikandi Negeri Sakura itu sebatas menembus perempat final edisi 1995 meski selalu ikut serta sejak penyelenggaraan pertama (1991).

Keajaiban, tapi memang sudah semestinya mengingat Aya Miyama dkk. mengusung misi mulia. Mereka ingin membantu rakyat Jepang melupakan bencana tsunami dahsyat yang menerjang negara mereka sekitar tiga bulan sebelum kick-off Piala Dunia Wanita 2011.

Bulu kuduk siapa pun bakal merinding ketika mengetahui Miyama sempat dinyatakan hilang ditelan gelombang tsunami. Ia dikhawatirkan tewas, tapi ternyata selamat, bahkan berhasil pulih tepat waktu untuk dapat membela Jepang di Piala Dunia Wanita 2011.

Semangat bertanding Jepang semakin berkobar di momen krusial berkat kebijakan khusus pelatih memperlihatkan kumpulan potret kehancuran negara mereka pasca-tsunami. Efeknya amat terasa karena para pemain memiliki alasan kuat dalam mengejar prestasi tertinggi.

“Potret-potret kehancuran Jepang itu benar-benar menyentuh jiwa kami semua. Kami berhasrat mengobati luka orang-orang dengan sepak bola,” kata Aya Miyama seperti dilansir situs FIFA.

Benar saja. Langkah Jepang cenderung mulus menuju final Piala Dunia Wanita 2011. Mereka menyingkirkan jawara bertahan, Jerman (perempat final; 1-0), dan Swedia (semifinal; 3-1). Amerika Serikat menunggu mereka di partai puncak.

Amerika lebih diunggulkan lantaran bermodalkan tradisi juara dan pemain-pemain kelas wahid sekaliber Hope Solo, Carli Lloyd, Abby Wambach, dan Alex Morgan

Anggapan ini nyaris terealisasi tatkala Morgan membawa timnya unggul duluan pada menit ke-69 dalam pertandingan final yang berlangsung di Olympiastadion Berlin, Jerman, 17 Juli 2011.

Namun, Jepang pantang menyerah dan terus berusaha membalas gol Alex Morgan. Hasilnya terlihat ketika Miyama mengetarkan gawang Hope Solo sekitar sembilan menit menjelang bubaran memanfaatkan miskomunikasi barisan pertahanan Amerika.

Berlanjut ke babak ekstra, lagi-lagi Amerika Serikat memimpin via ayunan kepala Abby Wambach pada menit ke-104. Jepang kalah? Tunggu dulu. Homare Sawa mampu menyamakan skor di sisa waktu sehingga juara Piala Dunia Wanita 2011 mesti ditentukan lewat adu penalti.

Di sinilah takdir berpihak kepada Negeri Sakura. Sebanyak tiga dari empat algojo Amerika meleset, sedangkan tiga penendang Jepang, antara lain Miyama, Mizuhi Sakaguchi, dan Saki Kumagai, menjalankan tugas dengan sempurna.