Liga Spanyol

Ditendang ke Besiktas, Gelandang Barcelona Bongkar Perlakuan Buruk Ronald Koeman

Sabtu, 4 September 2021 13:55 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Lukas Schulze - UEFA/UEFA via Getty Images
Mantan gelandang Barcelona, Miralem Pjanic, menuding Ronald Koeman sebagai biang keladi karier pendek dan tidak berkesannya di Camp Nou. Copyright: © Lukas Schulze - UEFA/UEFA via Getty Images
Mantan gelandang Barcelona, Miralem Pjanic, menuding Ronald Koeman sebagai biang keladi karier pendek dan tidak berkesannya di Camp Nou.

INDOSPORT.COM - Miralem Pjanic tidak ingin membuang waktu lama untuk mengeluarkan keluh dan kesahnya selama berbaju klub LaLiga Spanyol, Barcelona. Sesaat usai resmi hengkang ke Besiktas, playmaker 30 tahun tersebut langsung mencibir Ronald Koeman.

Koeman yang jadi pelatihnya selama setahun di Camp Nou dituding tidak menghormati haknya sebagai pemain. Entrenador asal Belanda tersebut bahkan enggan berkomunikasi dengan Pjanic.

Usai ditransfer dari Juventus dengan melibatkan Arhur Melo sebagai alat tukar, Pjanic hanya diberikan enam start oleh Ronald Koeman di ajang LaLiga Spanyol. Secara keseluruhan, didikan akademi FC Metz tersebut hanya bermain 30 kali di semua ajang dan tanpa sumbangan gol maupun assist.

Akhirnya baik fisik maupun mental Miralem Pjanic tidak bisa mencapai level terbaik di Barcelona. Meski demikian sang gelandang asal Bosnia-Herzegovina itu tidak pernah menyesal mengenakan seragam Los Cules.

"Apakah aku mendapat perlakuan tidak menyenangkan di Barcelona? Ya dan itu disebabkan oleh pelatih mereka. Aku ingin bermain karena itu hal yang membuatku senang tapi situasinya justru sangat rumit," ungkap Pjanic pada Marca.

"Saat aku jarang diturunkan ke lapangan, secara mental dan fisik aku menderita. Tidak adanya pembicaraan dengan Koeman juga semakin membuatku hilang percaya diri,"

"Padahal tugas manajer adalah menjaga komunikasi dengan pemain. Aku mungkin mau bermain lebih sedikit asal dijelaskan lewat empat mata. Tidak ada penyesalan di Barcelona karena mereka hanya tidak memberiku kans lebih untuk menunjukkan apa yang aku bisa," tambahnya lagi.