In-depth

Seandainya 'Zorro' Boban Masih Jadi Petinggi AC Milan: Donnarumma Tinggal, Modric Datang

Sabtu, 9 Oktober 2021 16:37 WIB
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Isman Fadil
© SportCom.hr
Zvonimir Boban resmi kembali bergabung dengan AC Milan untuk Serie A Italia musim 2019/20. (Foto: SportCom.hr) Copyright: © SportCom.hr
Zvonimir Boban resmi kembali bergabung dengan AC Milan untuk Serie A Italia musim 2019/20. (Foto: SportCom.hr)

INDOSPORT.COM - Percaya atau tidak, apa yang ditorehkan raksasa Liga Italia, AC Milan dua musim terakhir merupakan buah tangan dingin dari Dvomir 'Zorro' Boban.

Sejak ditunjuk jadi I Rossoneri medio 2019 lalu, Dvomir Boban telah melakukan sejumlah gebrakan penting hingga keputusannya jadi pondasi kuat AC Milan era sekarang.

Saat Marco Giampaolo didepak dari allenatore AC Milan, Boban menjadi orang pertama yang bartaruh pada keputusannya untuk menunjuk Stefano Pioli ditengah pertentangan keras dari Milanisti. 

Pioli yang pernah menukangi Inter Milan dicap akan membawa bencana jika mengasuh Alessio Romagnoli Cs. Tagar #PioliOut langsung trending meski eks pelatih Fiorentina itu baru bertemu empat mata dengan Boban.

Keputusan Boban tersebut di kemudian hari menjadikan Pioli tercatat di buku sejarah San Siro setelah membawa AC Milan kembali tampil di Liga Champions setelah absen selama 7 tahun lamanya. Prestasi yang sulit disamai oleh para pendahulunya, mulai dari rezim Filippo Inzaghi hingga Giampaolo.

Gebrakan selanjutnya yang dilakukan Boban yakni memboyong Zlatan Ibrahimovic. Kembalinya Ibra ke Kota Milan juga sempat menuai pertentangan dari Elliot Management. Pemilik AC Milan merasa jika Ibra sudah habis dan habya akan membebani pengeluaran klub.

Lagi-lagi Boban yakin dengan pendapatnya dan mengindahkan Elliot. Alhasil meskipun usianya tak muda lagi, Ibra mampu mendongkrak mental pemain AC Milan baik di dalam maupun diluar lapangan. Bahkan jika musim lalu Ibra tak banyak menghabiskan waktu di ruang oprasi, bisa jadi I Rossoneri menyabet gelar scudetto.

Kebijakan mencolok lain di era Boban yaitu memboyong Rafael Leao. Ia berani berjudi memboyong pemain yang kala itu masih berusia 20 tahun dengan banderol 35 juta euro.

Untuk ukuran pemain yang belum membuktikan diri main di klub besar, keputusan Boban merupakan langkah berani. Meski tak langsung nyetel, namun Leao secara perlahan mampu jadi pilar penting I Rossoneri, puncaknya di musim ini ia selalu dipercaya jadi motor serangan hingga berhasil membukukan 4 gol serta satu assist dalam 9 penampilannya di semua kompetisi.

Sayangnya, lantaran terlibat friksi dengan CEO AC Milan Ivan Gazidis, Boban lantas angkat kaki dari San Siro pada bulan Maret 2020 lalu. Kini ia pun tersenyum setelah keputusannya jadi pondasi penting dari kebangkitan Tim Merah Hitam. Pertanyaan kemudian muncul, jika Dvomir 'Zorro' Boban masih jadi petinggi AC Milan, apa yang terjadi dengan AC Milan sekarang?