Liga Indonesia

Kursi Panas Pelatih, Teco Minta Suporter dan Klub Liga 1 Lebih Sabar

Rabu, 13 Oktober 2021 14:45 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Bali United.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra. Copyright: © Bali United.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra.

INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, angkat bicara terkait kursi panas nahkoda tim pada kompetisi Liga 1 2021-2022. Joko "Gethuk" Susilo angkat koper dan dua lainnya dalam tekanan suporter.

Bagi Teco, sapaan akrabnya, situasi ini memang bukan hal mengagetkan lagi. Sejak kembali ke Indonesia pada 2017 lalu, kursi pelatih klub-klub Liga 1 memang panas dan bisa langsung angkat koper hanya dalam beberapa pertandingan saja.

Joko Susilo menjadi korban pertama musim ini. Dia sudah dicap "gagal" meski Persik Kediri baru melakoni enam pertandingan, dengan hasil satu kemenangan, dua hasil seri, dan tiga kekalahan.

Situasi serupa kini dialami oleh pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic. Suporternya bahkan sempat menyerbu Bandung dengan tuntutan agar dia dipecat usai mencatatkan hasil sekali menang, dua kali seri, dan tiga kekalahan.

Situasi Dejan dan Joko bisa sedikit dimengerti. Kedua tim itu posisinya ada di peringkat ke-15 dan ke-16. Yang mengherankan, desakan pemecatan dari suporter pun dialami pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

Padahal, pelatih asal Belanda itu belum pernah merasakan kekalahan. Dari enam laga, Persib mencatat dua kemenangan dan empat hasil seri, kini ada di posisi kelima.

Stefano Cugurra mengatakan pergantian pelatih menjadi hal biasa dalam sepak bola. Namun, khusus Liga 1 2021-2022, toleransi harus diberikan kepada pelatih dan pemain.

"Tahun ini memang situasi biasa dalam sepak bola, tapi manajemen tim harus melihat bahwa liga Indonesia sudah berhenti lama sekali," ucap Teco.