Liga Indonesia

NOC Indonesia Minta Cabor Renang Tak Lagi Lolos Olimpiade karena Wildcard

Senin, 6 Desember 2021 16:33 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© NOC Indonesia
Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani, perenang Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020 Copyright: © NOC Indonesia
Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani, perenang Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020

INDOSPORT.COM - Ketua Komite Olimpiade Indonesia atau NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari meminta cabang olahraga renang tak lagi lolos ke Olimpiade melalui wildcard.

Pasalnya, saat ini Indonesia sudah menjalin koneksi dengan organisasi yang menggelar kompetisi internasional water sport (FINA), dan juga Asia Swimming Federation (AASF).

Raja Sapta Oktohari berharap Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) memiliki kontribusi di kancah internasional, sehingga punya privilege di setiap turnamen renang.

Persatuan Renang Seluruh Indonesia sendiri baru saja menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PRSI 2021 di Hotel Courtyard by Marriot, Nusa Dua, Bali, Minggu (05/12/21).

"Saya minta Pak Anindya (Ketua PRSI) aktif di Federasi Asia dan Dunia. NOC Indonesia tak mau tanggung-tanggung mendorong federasi nasional tampil," tegas Raja Sapta.

"Bukan untuk keren-kerenan, tetapi jika ada perwakilan kita, maka kita dapat mengatur regulasi sebagai privilege tambahan untuk Indonesia," lanjut pria 46 tahun tersebut.

Apalagi, sebentar lagi akan ada multievent SEA Games 2022, yang akan dilanjutkan dengan Asian Games 2022. Kompetisi ini bermuara ke Olimpiade Paris 2024 nanti.

Raja Sapta Oktohari berharap PP PRSI bisa mencari peluang, nomor apa saja yang bisa menghasilkan medali, sehingga Merah Putih bisa berbicara banyak di ajang kelas dunia.

"Pengurus PRSI ke depan harus lebih jeli untuk nomor sanctioned, karena itu dapat menjadi acuan kualifikasi untuk Olimpiade," terang Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta.

"Renang selama ini selalu memiliki wakil di Olimpiade, tetapi masih dari jalur wildcard. Ini tantangan agar kita bisa lolos kualifikasi, karena Olimpiade ini multievent tertinggi."