Liga Indonesia

Disingkirkan PSS Sleman di Piala Presiden 2022, Ini Respons Pelatih Persib

Sabtu, 2 Juli 2022 17:23 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Tim pelatih Persib, berdiskusi setelah skuat Maung Bandung gagal melangkah ke babak 8 besar Turnamen Pramusim Piala Presiden 2022. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Tim pelatih Persib, berdiskusi setelah skuat Maung Bandung gagal melangkah ke babak 8 besar Turnamen Pramusim Piala Presiden 2022.

INDOSPORT.COM - Persib Bandung harus terhenti di babak 8 besar Turnamen Pramusim Piala Presiden 2022, setelah dikalahkan PSS Sleman melalui adu penalti di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (01/07/22).

Sebagai informasi, pada pertandingan babak 8 besar Turnamen Pramusim Piala Presiden 2022, anak asuh Robert Rene Alberts bermain imbang 1-1 dengan PSS Sleman di waktu normal. Sehingga, untuk mencari pemenang dilanjutkan ke adu penalti.

Pada babak adu penalti, dua eksekutor dari tim Persib, Erwin Ramdani dan Achmad Jufriyanto gagal menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga skuat Maung Bandung harus mengakui keunggulan PSS 4-2.

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menilai pada pertandingan tersebut penampilan anak asuhnya kurang maksimal terutama di babak pertama. Sehingga, tidak ada peluang emas yang tercipta.

"Perjalanan kami di Piala Presiden terhenti malam ini. Babak pertama permainan tidak terlalu menarik dari kedua tim dan kami tidak membuat peluang," kata Robert Alberts setelah pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

"Kami tidak bisa melakukan penetrasi dari flank dan tidak membuat situasi yang berbahaya di kotak penalti," ucap pelatih asal Belanda ini menambahkan.

Memasuki babak kedua, Persib sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Boaz Salossa pada menit 53'. Skuat Maung Bandung, baru bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 85' melalui tendangan penalti Marc Klok.

Selain itu, Persib juga unggul jumlah pemain pada menit 85, setelah Syaiful Ramadhan diganjar kartu kuning kedua. Namun, hal itu tidak dapat dimaksimalkan oleh skuat Maung Bandung untuk meraih kemenangan.

"Di babak kedua mereka bisa mencetak gol melalui proses yang sederhana dan gol itu seharusnya tidak terjadi," ucap pelatih asal Belanda ini.

"Ketika mereka unggul kami mencoba untuk balik menekan hingga membuat skor menjadi 1-1 lalu sempat unggul jumlah pemain pada lima menit terakhir tapi gagal memanfaatkan itu," jelasnya.