Liga Inggris

Son Heung-min Dapat Aksi Rasis di Stamford Bridge, Chelsea Lakukan Penyelidikan

Kamis, 18 Agustus 2022 16:00 WIB
Penulis: Akwila Chris Santya Elisandri | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/David Klein
Selebrasi Son Heung-ming pasca mencetak gol di laga Tottenham Hotspur vs Arsenal (13/05/22). (Foto: REUTERS/David Klein) Copyright: © REUTERS/David Klein
Selebrasi Son Heung-ming pasca mencetak gol di laga Tottenham Hotspur vs Arsenal (13/05/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

INDOSPORT.COM – Pemain klub Liga Inggris (Premier League) Tottenham Hotspur, Son Heung-Min dilaporkan mendapatkan perlakuan rasis saat timnya melawan Chelsea di Stamford Bridge, Minggu (14/08/22).

Keseruan partai pekan kedua Liga Inggris antara Chelsea melawan Tottenham tampaknya harus tercoreng dengan perlakuan oknum suporter The Blues.

Pada pertandingan yang dijuluki sebagai Derby London tersebut, pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-Min dilaporkan mendapat perlakuan rasial dari suporter Chelsea.

Dilansir dari Metro, Son Heung-Min yang bermain selama 79 menit dalam pertandingan tersebut mendapatkan perlakuan rasial saat babak kedua berjalan.

Masih menurut sumber yang sama, Son menjadi korban rasialisme saat dirinya tengah mengeksekusi sepakan pojok yang di dapat pada paruh kedua.

Selain itu, berdasarkan beberapa bukti yang beredar luas di jagat maya, seorang pendukung Chelsea kedapatan memperagakan gestur yang tidak pantas.

Fan tersebut secara sengaja menyipitkan matanya dengan kedua jari telunjuknya dan seakan-akan mengejek Son yang memiliki mata sipit.

Melihat adanya aksi rasialisme di Stamford Bridge, manajemen Chelsea dlaporkan tidak akan tinggal diam. The Blues diklaim akan segera mencari pelaku dan meminta keterangan atas insiden tersebut.

“Insiden memalukan itu dilakukan oleh salah seorang fan yang duduk di tribun selatan atau The Shed End. Dia (fan) secara tiba-tiba mengeluarkan gesture yang tidak pantas saat Son Heung-Min berjalan ke pinggir lapangan untuk menendang sepak pojok,” tulis Metro dalam pemberitaannya.

“Son tampaknya tidak menyadari aksi rasisme yang dilakukan oleh fan Chelsea. Pemain berusia 30 tahun itu terlalu fokus terhadap bola dan tak melihat kondisi di sekitarnya,” lanjut tulisan Metro tersebut.