Liga Indonesia

Jadi Musuh Persis Solo, Rasiman Ungkap Kelebihan PSM Makassar di Liga 1

Rabu, 28 September 2022 09:55 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Juni Adi
© Persis Solo
Caretaker Persis Solo, Rasiman. Foto: Persis Solo Copyright: © Persis Solo
Caretaker Persis Solo, Rasiman. Foto: Persis Solo

INDOSPORT.COM - Caretaker Persis Solo, Rasiman, melihat PSM Makassar sebagai tim yang tampil agresif pada Liga 1 2022/2023.

Maka, Persis Solo harus main lebih agresif untuk mengalahkan tim Juku Eja di Stadion Manahan Solo, Kamis (29/9/22).

PSM Makassar menjadi lawan Alexis Messidoro dkk. pada pekan kesebelas Liga 1 2022/2023. Laga ini jelas tidak mudah karena Wiljan Pluim dkk. merupakan tim yang belum terkalahkan.

Dalam sembilan laga, PSM mencatatkan enam kemenangan dan tiga hasil seri. Koleksi 21 poin menempatkan PSM sebagai runner up di klasemen sementara Liga 1.

Prestasi yang ditunjukkan PSM menjadi sebuah kejutan. Pasalnya, PSM ditinggal beberapa pemain inti. Dari segi persiapan juga terbilang paling akhir. Namun, mereka bisa tampil konsisten.

Terkait hal itu, Rasiman menilai PSM sebagai tim yang berbeda. Meski mendatangkan banyak pemain baru, namun pilar-pilar kunci PSM masih ada.

"PSM ini tim lama. Pluim sudah bertahun-tahun di PSM. Begitu pula dengan beberapa pemain. Artinya, PSM memiliki stabilitas yang baik di semua lini serta secara taktikal sudah saling mengerti," kata Rasiman.

"Ini yang membedakan PSM dengan beberapa tim yang sama-sama banyak ganti pemain. Mereka hanya beberapa posisi saja (yang baru), tapi Pluim masih jadi roh. Gelandangnya juga hampir semua sama," lanjut Rasiman.

Ayah kandung Syahrian Abimanyu ini turut mengungkit peran Yakob Sayuri. Mantan pemain Barito Putera itu menjadi sosok andalan lini depan PSM.

Performa impresif itu pada akhirnya mengantarkan Sayuri ke Timnas Indonesia. Hal sama pun dialami pemain muda berusia 19 tahun, Ramadan Sananta, yang musim ini tampil ganas.

"Pemain yang dari tahun ke tahun menjadi influence tim, seperti Sayuri main dengan bagus. Makanya dia dipanggil Timnas. Sananta juga memberi dimensi berbeda yang membuat PSM tidak bergantung striker asing," tutur Rasiman.

Kekuatan yang dipunya PSM cukup sukses disatukan pelatih pendatang baru, Bernardo Tavares. Rasiman menyebut PSM tampil lebih agresif dari lawan di setiap pertandingan.

Deretan kelebihan PSM inilah yang coba diantisipasi Rasiman. Dalam tiga sesi latihan tersisa, Rasiman mengajak para pemain untuk mengimbangi agresivitas PSM.

"Saya lihat beberapa game PSM. Mereka banyak pemain dengan kecepatan. PSM juga biasa bermain lebih agresif.

Makanya pekan ini kita persiapan ke situ. Kita lebih ke explosive training untuk mengeliminasi kelebihan PSM," ucap Rasiman.

"Kalau kita kalah agresif, kita akan susah. Mudah-mudahan latihan yang dilakukan pekan ini bisa membantu tim melawan PSM," imbuh Rasiman.