Bola Internasional

Berbenah Usai Digebuk Timnas Indonesia, Curacao Panggil Eks Wonderkid Man United?

Kamis, 29 September 2022 15:44 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Matthew Peters/Manchester United via Getty Images
Tahith Chong yang merupakan jebolan akademi Manchester United akan coba Curacao panggil lagi setelah kekalahan dari timnas Indonesia. Copyright: © Matthew Peters/Manchester United via Getty Images
Tahith Chong yang merupakan jebolan akademi Manchester United akan coba Curacao panggil lagi setelah kekalahan dari timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - Dua kekalahan sekaligus dari timnas Indonesia di jeda internasional September 2022 memaksa Curacao untuk berbenah.

Salah satu cara untuk memperkuat diri dengan cepat adalah memanggil pemain keturunan berbakat dan jebolan akademi Manchester United, Tahith Chong, masuk dalam radar La Pantera Azul.

Chong saat ini memegang paspor Belanda namun ia punya darah Curacao yang mengalir deras dalam tubuhnya karena kedua orangtuanya berasal dari sana.

Bahkan winger kidal 22 tahun itu juga lahir di Willemstad, Curacao, bahkan sejak negara Kepulauan Karibia itu masih bernama Antillen Belanda.

Hanya saja karena sejak kecil tinggal di Feyenoord, Belanda, dan belajar sepak bola di sana ia pun lebih cepat dijaring oleh De Oranje.

Sampai saat ini koleksi penampilannya untuk sangara Belanda di kelompok usia muda sudah mencapai lebih dari 40.

Karena kini persaingan untuk mendapatkan penampilan bersama Belanda senior sanat berat, Tahith Chong yang punya dua gelar pemain akademi terbaik Manchester United mungkin berpikir untuk membela Curacao saja.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Tahith Chong (@tahithchong)

Pada Juni tahun lalu sebenarnya Curacao sudah berhasil memanggil eks Werder Bremen itu ke pemusatan latihan mereka sebelum CONCACAF Gold Cup 2021 lalu namu sang pemain harus mundur karena alasan kesehatan.

Saat itu nama bintang Manchester United terkini, Tyrell Malacia, juga masuk dalam skuat bayangan Curacao namun pada akhirnya juga batal mengenakan seragam biru kebesaran mereka.